Berikut adalah beberapa pelajaran yang dapat diambil dari filosofi pakaian ulama Al-Azhar:
1. Menjaga Identitas Kebangsaan dan Keagamaan
Sebagaimana pakaian Al-Azhar mencerminkan kebanggaan terhadap Mesir, mahasiswa Indonesia juga harus menjaga identitas kebangsaan mereka. Mereka adalah representasi Indonesia di tanah Mesir, yang harus menunjukkan akhlak mulia, semangat belajar yang tinggi, dan rasa hormat terhadap tradisi lokal.
Simbolisme warna merah dan putih juga relevan dengan bendera Indonesia. Sebagai mahasiswa, mengenakan pakaian yang mencerminkan nilai-nilai ini dapat menjadi pengingat untuk terus mencintai tanah air, meskipun berada jauh dari kampung halaman.
2. Menjunjung Tinggi Ilmu Pengetahuan
Syaikh Ali Jum’ah pernah berkata, “Kemuliaan ilmu itu di atas semua kemuliaan. Barang siapa telah merasakannya, maka ia tahu, dan barang siapa yang tahu, ia akan semakin menikmatinya.” Pakaian khas Al-Azhar adalah simbol penghormatan terhadap ilmu. Mahasiswa Indonesia diharapkan untuk tidak hanya mengejar ilmu secara akademik, tetapi juga menginternalisasi nilai-nilai ilmu dalam kehidupan mereka.
Ilmu yang diperoleh di Al-Azhar harus menjadi sarana untuk membangun masyarakat dan bangsa. Mahasiswa Azhari Indonesia memiliki tanggung jawab moral untuk menerapkan ilmu mereka melalui dakwah, pendidikan, dan pengabdian sosial.
3. Mempererat Hubungan Indonesia dan Mesir
Sejarah mencatat bahwa Mesir adalah negara pertama yang mengakui kedaulatan Indonesia pada 22 Maret 1947. Hubungan ini tidak lepas dari peran mahasiswa Azhari muda Indonesia yang berjuang untuk diplomasi kemerdekaan. Hubungan baik ini harus terus dijaga oleh mahasiswa Indonesia yang belajar di Mesir, baik melalui aktivitas akademik maupun kegiatan sosial dan budaya.
Penerapan Filosofi Al-Azhar bagi Mahasiswa Indonesia
1. Aktif dalam Komunitas dan Diplomasi
Mahasiswa Indonesia di Al-Azhar dapat terlibat dalam kegiatan yang memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Mesir. Acara budaya, diskusi ilmiah, dan kegiatan sosial dapat menjadi media untuk memperkenalkan Indonesia kepada masyarakat Mesir dan mempererat persahabatan antarbangsa.
2. Menginternalisasi Nilai Pakaian Al-Azhar
Mahasiswa dapat belajar dari filosofi pakaian Al-Azhar, seperti menjaga kesucian niat, memperjuangkan kebenaran dengan keberanian, dan selalu rendah hati dalam menuntut ilmu. Ini dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari dengan menunjukkan sikap disiplin, tanggung jawab, dan etos kerja yang tinggi.
3. Mengamalkan Ilmu di Tanah Air
Setelah menyelesaikan pendidikan, mahasiswa Azhari Indonesia diharapkan kembali ke tanah air untuk mengamalkan ilmu yang telah mereka peroleh. Mereka bisa berkontribusi di berbagai bidang, seperti pendidikan, dakwah, kebijakan publik, dan pengembangan masyarakat.
Kesimpulan
Pakaian ulama Al-Azhar adalah simbol kebesaran ilmu, cinta tanah air, dan penghormatan terhadap tradisi keilmuan Islam. Bagi mahasiswa Indonesia di Al-Azhar, pakaian ini tidak hanya menjadi atribut fisik, tetapi juga pengingat akan tanggung jawab besar yang harus mereka emban: menjaga identitas bangsa, menjunjung tinggi ilmu pengetahuan, dan membangun hubungan erat antara Indonesia dan Mesir.
Dengan memadukan nilai-nilai keislaman, kebangsaan, dan intelektual, mahasiswa Indonesia dapat menjadi generasi pembawa perubahan positif yang memuliakan ilmu sekaligus mengabdi kepada bangsa dan agama. Tanah air menanti kontribusi mereka untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah, sebagaimana semangat para ulama Al-Azhar yang telah menginspirasi dunia selama berabad-abad.
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News