*) Oleh: Ferry Is Mirza DM
Sesungguhnya karunia Allah yang paling besar kepada para hamba-Nya adalah hidayah kepada agama ini, serta taufiq yang memungkinkan seorang hamba untuk berpegang teguh pada jalan Allah hingga selamat di dunia dan akhirat.
Hidayah adalah petunjuk yang mengantarkan seseorang kepada kebahagiaan abadi. Sebagaimana sabda Rasulullah saw:
“Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan untuknya maka Allah akan fahamkan padanya agamanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Makna Hidayah dalam Kehidupan Sehari-hari
Hidayah bukanlah sesuatu yang datang tanpa usaha. Ia memerlukan niat yang tulus, usaha yang konsisten, dan doa yang terus-menerus. Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberikan hidayah kepada mereka yang sungguh-sungguh mencarinya. Sebagaimana firman Allah:
“Segala puji bagi Allah yang telah memberi hidayah kami ke (Surga) ini, dan kami tidak akan mendapat hidayah (ke Surga) kalau sekiranya Allah tidak menunjukkan kami.”
(QS. Al-A’raaf: 43)
Seseorang yang menemukan hidayah sering kali melalui jalan yang penuh tantangan. Misalnya, seorang pemuda yang sebelumnya hidup jauh dari agama, namun akhirnya menemukan ketenangan setelah memutuskan untuk mendekat kepada Allah dengan belajar Al-Qur’an dan memperbaiki salatnya.
Perjalanan ini menjadi bukti bahwa hidayah membutuhkan usaha nyata dari hamba tersebut.
Ciri-Ciri Orang yang Mendapatkan Hidayah
Tidak semua orang diberikan hidayah. Allah memilih hamba-hamba-Nya yang memiliki sifat-sifat tertentu. Di antaranya adalah
1. Beriman dan Tidak Mencampuradukkan Iman dengan Syirik
Allah berfirman:
“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan syirik, mereka itulah orang-orang yang mendapat rasa aman dan mereka mendapat petunjuk.”
(QS. Al-An’am: 82)
2. Memiliki Niat yang Tulus untuk Mendekat kepada Allah
Keikhlasan adalah kunci utama. Tanpa niat yang tulus, usaha manusia akan menjadi sia-sia.
3. Konsisten dalam Usaha Mendapatkan Hidayah
Hidayah harus terus dijaga. Salah satunya dengan selalu mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah wajib, sunnah, dan menjauhi maksiat.
4. Hidayah dan Kisah Inspiratif
Sebagai tambahan ilustrasi, kita bisa melihat kisah Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, yang sebelum mendapatkan hidayah adalah musuh besar Islam.
Namun, setelah hatinya dibuka oleh Allah melalui Al-Qur’an, ia menjadi salah satu pembela Islam yang paling gigih dan seorang khalifah yang adil.
Ini mengajarkan kepada kita bahwa hidayah bisa datang kepada siapa saja, kapan saja, asalkan hati terbuka untuk menerima kebenaran.
5. Refleksi dan Pelajaran
Hidayah adalah nikmat yang harus selalu disyukuri. Dalam kehidupan sehari-hari, kita perlu berusaha mendekat kepada Allah dengan cara:
6. Membaca dan memahami Al-Qur’an.
Meningkatkan kualitas ibadah, terutama salat. Berdoa agar senantiasa diberikan petunjuk dan kekuatan untuk menjauhi keburukan.
Sebagaimana disebutkan dalam hadis, Rasulullah saw mengajarkan doa yang sangat penting untuk menjaga hidayah:
“Ya Allah, tunjukilah aku kepada jalan yang lurus, jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat, bukan jalan orang-orang yang Engkau murkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat.” (HR. Muslim). (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News