*) Oleh: Ferry Is Mirza DM
Setiap manusia pasti pernah mengalami berbagai masalah dalam hidup. Terkadang hidup terasa bahagia, namun di lain waktu kesedihan datang menyapa. Semua itu adalah bagian dari sunnatullah, siklus alami kehidupan manusia.
Dalam menghadapi persoalan hidup, cara orang menyikapinya sangat beragam. Ada yang memilih berbagi cerita kepada keluarga, teman, atau bahkan mencurahkan isi hati di media sosial seperti Facebook atau Twitter.
Sayangnya, tak jarang masalah pribadi—termasuk aib—terbuka lebar di hadapan publik. Ada pula yang selalu memperbarui status media sosialnya dengan keluhan dan kegalauan, seolah hidup hanya berisi penderitaan.
Lebih dari itu, ada sebagian orang yang mencari solusi dengan mendatangi dukun atau peramal. Padahal, tindakan tersebut bertentangan dengan ajaran Islam. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Siapa yang mendatangi peramal atau dukun lalu membenarkan apa yang diucapkannya, maka ia telah kufur terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad.” (HR. Ahmad, sahih)
Sebenarnya, solusi terbaik atas segala masalah adalah dengan mengadu kepada Allah ﷻ. Hanya kepada-Nya seorang muslim menyampaikan keluh kesah, bukan kepada sesama makhluk yang sama-sama lemah.
Zikir Lā ḥaula wa lā quwwata illā billāh (tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah) mengingatkan kita bahwa hanya Allah sumber kekuatan sejati.
Hal ini dicontohkan oleh Nabi Ya’qub AS ketika menghadapi kesedihan kehilangan putranya, Yusuf. Beliau berkata:
“Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku.”
(QS. Yusuf: 86)
Mengeluhkan masalah kepada manusia tidak akan mengurangi beban. Sebaliknya, mencurahkan segalanya kepada Allah akan mendatangkan ketenangan. Allah ﷻ telah berfirman:
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), sesungguhnya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku.” (QS. Al-Baqarah: 186)
Kedekatan Allah dengan hamba-Nya adalah kedekatan ilmu dan kasih sayang. Dia senantiasa mendengar doa dan memberikan pertolongan. Maka, mengapa mencari tempat curhat lain, sedangkan Allah sudah cukup sebagai tempat bergantung?
“Bukankah Allah itu cukup untuk hamba-Nya?” (QS. Az-Zumar: 36)
Rasulullah saw juga memperingatkan:
“Siapa yang tidak meminta kepada Allah, Dia akan murka kepadanya.” (HR. Tirmidzi dan Al-Hakim)
Berdoa kepada Allah adalah bentuk ibadah mulia. Firman-Nya menegaskan:
“Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina.” (QS. Ghafir: 60)
Maka, jadikanlah Allah satu-satunya tempat untuk mengadu. Hanya kepada-Nya segala masalah dapat diselesaikan, dengan kasih sayang dan kebesaran-Nya yang tiada batas. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News