Cepi Novia Tristantri, wisudawan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Program Studi Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), tengah mencuri perhatian berkat segudang prestasi yang diraihnya selama masa studi. Pada wisuda 19 November lalu, ia diakui sebagai salah satu wisudawan berprestasi.
Selama kuliah, Cepi aktif mengikuti berbagai kegiatan, seperti magang di Center of Excellence (CoE), pertukaran mahasiswa internasional, serta menerima beasiswa Djarum Plus.
Dedikasinya untuk mencapai prestasi tertinggi membuahkan hasil, salah satunya menjadi lulusan terbaik fakultas, meski awalnya ia sempat meragukan kemampuannya.
Cepi juga berhasil meraih prestasi lain, seperti menjadi juara dalam lomba esai nasional dan semifinalis ajang bisnis plan nasional.
Kemampuannya dalam menulis artikel ilmiah patut diacungi jempol. Hingga kini, ia telah menerbitkan empat artikel ilmiah di Sinta 3.
Salah satu pengalaman paling berkesan bagi Cepi adalah mengikuti program CoE kelas profesional paradiplomasi. Melalui program ini, ia mendapat kesempatan magang di berbagai lembaga, seperti Bappedalitbang Kota Probolinggo, PT PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Paiton, dan PT POMI Paiton (Paiton Operation and Maintenance Indonesia).
Cepi mengungkapkan bahwa program ini memberikan pengalaman berharga serta wawasan luas tentang dunia kerja dan dinamika bekerja di BUMN, pemerintahan, dan sektor swasta.
“Saya berharap program CoE ini dapat berlanjut di UMM karena manfaatnya sangat besar. Mahasiswa mendapatkan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar,” ujarnya.
Cepi juga berbagi tips sukses, salah satunya dengan mengatur waktu melalui sistem prioritas, membagi waktu untuk kegiatan yang mendesak dan penting, serta rajin mencatat semua kegiatan agar tidak lupa.
Di balik semua kesuksesannya, motivasi terbesarnya adalah kedua orang tuanya. “Saya ingin membahagiakan orang tua saya selama mereka masih ada, karena umur mereka semakin tua,” ungkapnya.
Cepi mengingatkan bahwa setiap orang pasti pernah mengalami kesulitan dan kegagalan. Namun, yang terpenting adalah tidak menyerah dan terus berusaha.
“Prestasi tidak hanya diukur dari nilai akademik, tetapi juga dari prestasi non-akademik. Jika ingin sukses, berbuatlah yang baik dengan tulus dan ikhlas. Insyaallah Tuhan akan selalu bersama kita,” tuturnya. (nam/wil/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News