UM Surabaya

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah diriwayatkan dari Qatadah; ia telah mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah neraka, dan neraka itu adalah tempat mereka kembali.

Karena itulah maka ditafsirkan dalam firman berikutnya menjelaskan tentang Hawiyah, yaitu.

{وَمَا أَدْرَاكَ مَا هِيَهْ نَارٌ حَامِيَةٌ}

dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (Yaitu) api yang sangat panas. (Al-Qari’ah: 10-11)

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abdul A’la, telah menceritakan kepada kami Ibnu Saur, dari Ma’mar, dari Al-Asy’as ibnu Abdullah yang tuna netra; dia telah mengatakan bahwa apabila orang mukmin meninggal dunia, maka rohnya dibawa menuju ke tempat arwah kaum mukmin. Dan mereka mengatakan, “Buatlah saudara kalian senang, karena sesungguhnya dia dahulu selalu berada dalam kesusahan di dunia.” Lalu mereka bertanya kepadanya, “Apakah yang dilakukan oleh si Fulan?” Maka ia menjawab, “Dia telah mati, bukankah dia telah datang kepada kalian?” Mereka berkata, “Kalau begitu, dia dibawa ke tempat kembalinya di Hawiyah.”

Ibnu Murdawaih telah meriwayatkan melalui jalur Anas ibnu Malik secara marfu’ dengan teks yang lebih panjang daripada ini yang telah kami kemukakan di dalam kitab Sifalun Ncir, semoga Allah melindungi kitadari neraka dengan kemurahan dan karunia-Nya.

Firman Allah (Subhanahu wa Ta’ala):

{نَارٌ حَامِيَةٌ}

(Yaitu) api yang sangat panas. (Al-Qari’ah: 11)

Yakni sangat panas lagi sangat kuat nyala dan gejolak apinya.

قَالَ أَبُو مُصْعَبٍ، عَنْ مَالِكٌ، عَنْ أَبِي الزِّنَادِ، عَنِ الْأَعْرَجِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ: أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: “نَارُ بَنِي آدَمَ الَّتِي تُوقدون جزء من سبعين جزء مِنْ نَارِ جَهَنَّمَ”. قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنْ كَانَتْ لَكَافِيَةً. فَقَالَ: “إِنَّهَا فُضِّلَت عَلَيْهَا بِتِسْعَةٍ وَسِتِّينَ جُزءًا”

Abu Mus’ab telah meriwayatkan dari Malik, dari Abuz Zanad, dari Al-A’raj, dari Abu Hurairah, bahwa Nabi (shallallahu ‘alaihi wasallam) pernah bersabda: Api Bani Adam yang biasa kalian nyalakan merupakan satu bagian dari tujuh puluh bagian api neraka Jahanam. Para sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, itu pun sudah mencukupi kebutuhan.” Rasulullah (shallallahu ‘alaihi wasallam) bersabda: Sesungguhnya api neraka itu lebih unggul di atasnya dengan enam puluh sembilan bagian.

وَرَوَاهُ الْبُخَارِيُّ، عَنْ إِسْمَاعِيلَ بْنِ أَبِي أُوَيْسٍ، عَنْ مَالِكٍ. وَرَوَاهُ مُسْلِمٌ عن قُتيبة، عن المغيرة ابن عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ أَبِي الزِّناد، بِهِ وَفِي بَعْضِ أَلْفَاظِهِ: “أَنَّهَا فُضلت عَلَيْهَا بِتِسْعَةٍ وَسِتِّينَ جُزْءًا، كُلُّهُنَّ مِثْلُ حَرِّهَا”.

Imam Bukhari meriwayatkannya dari Ismail ibnu Abu Uwais, dari Malik. Dan Imam Muslim meriwayatkannya dari Qutaibah, dari Al-Mugirah ibnu Abdur Rahman ibnu Abuz Zanad dengan sanad yang sama. Dan pada sebagian lafaznya disebutkan: Sesungguhnya api neraka itu lebih unggul daripada api dunia dengan enam puluh sembilan kali lipatnya, yang masing-masing bagian sama panasnya sama dengan panas api dunia.

قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ، حَدَّثَنَا حَمَّادٌ -وَهُوَ ابْنُ سَلَمَةَ-عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ زِيَادٍ-سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ: سَمِعْتُ أَبَا الْقَاسِمِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: ” نَارُ بَنِي آدَمَ الَّتِي تُوقِدُونَ، جُزْءٌ مِنْ سَبْعِينَ جُزْءًا مِنْ نَارِ جَهَنَّمَ”. فَقَالَ رَجُلٌ: إِنْ كَانَتْ لَكَافِيَةً. فَقَالَ: “لَقَدْ فُضِّلَتْ عَلَيْهَا بِتِسْعَةٍ وَسِتِّينَ جُزْءًا حَرًّا فَحَرًّا”

Imam Ahmad mengatakan. telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman, telah menceritakan kepada kami Hammad ibnu Salamah, dari Muhammad ibnu Abu Ziyad; ia pernah mendengar Abu Hurairah mengatakan bahwa ia pernah mendengar Abul Qasim alias Nabi (shallallahu ‘alaihi wasallam) bersabda: Api Bani Adam yang biasa kalian nyalakan merupakan suatu bagian dari tujuh puluh bagian api neraka Jahanam. Lalu seorang lelaki berkata, “Sesungguhnya satu bagian itu pun benar-benar sudah cukup.” Maka Nabi (shallallahu ‘alaihi wasallam) bersabda: Sesungguhnya api neraka Jahanam itu lebih panas daripada api dunia dengan enam puluh sembilan kali kelipatannya, bagian demi bagiannya.

Hadis diriwayatkan oleh Imam Ahmad dengan cara munfarid melalui jalur ini, tetapi dengan syarat Muslim.

قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ أَيْضًا: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنْ أَبِي الزِّيَادِ عَنِ الْأَعْرَجِ، عَنْ أَبِي هُرَيرة، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -وَعَمْرٍو، عَنْ يَحْيَى بْنِ جَعْدة-: “إِنَّ نَارَكُمْ هَذِهِ جُزْءٌ مِنْ سَبْعِينَ جُزْءًا مِنْ نَارِ جَهَنَّمَ، وَضُرِبَتْ بِالْبَحْرِ مَرَّتَيْنِ، وَلَوْلَا ذَلِكَ مَا جَعَلَ اللَّهُ فِيهَا مَنْفَعَةً لِأَحَدٍ”

Imam Ahmad telah meriwayatkan pula bahwa telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Abuz Zanad, dari Al-A’raj, dari Abu Hurairah, dari Nabi (shallallahu ‘alaihi wasallam) Dan juga Amr, dari Yahya ibnu Ja’dah: Sesungguhnya api kalian ini merupakan satu bagian dari tujuh puluh bagian api neraka Jahanam. Ia telah dicelupkan ke dalam laut sebanyak dua kali; seandainya tidak demikian, niscaya Allah tidak akan menjadikan padanya suatu manfaatpun bagi seseorang.

Ini dengan syarat Sahihain, tetapi mereka tidak ada yang mengetengahkannya dari jalur ini.

Imam Muslim telah meriwayatkan di dalam kitab sahihnya melalui suatu jalur.

Al-Bazzar meriwayatkannya melalui hadis Abdullah ibnu Mas’ud dan Abu Sa’id Al-Khudri:

“نَارُكُمْ هَذِهِ جُزْءٌ مِنْ سَبْعِينَ جُزْءًا”

Api kalian ini merupakan suatu bagian dari tujuh puluh bagian.

قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ -هُوَ ابْنُ مُحَمَّدٍ الدَّرَاوَرْدِيُّ-عَنْ سُهَيل عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُريرة، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: “هَذِهِ النَّارُ جُزْءٌ مِنْ مِائَةِ جُزْءٍ مِنْ جَهَنَّمَ”

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Qutaibah, telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz ibnu Muhammad Ad-Darawardi, dari Sahl, dari ayahnya, dari Abu Hurairah, dari Nabi (shallallahu ‘alaihi wasallam) yang telah bersabda: Api ini merupakan suatu bagian dari seratus bagian api neraka Jahanam.

Imam Ahmad meriwayatkannya secara munfarid dari jalur ini, tetapi harus dengan syarat Muslim pula.

قَالَ أَبُو الْقَاسِمِ الطَّبَرَانِيُّ: حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَمْرٍو الْخَلَّالُ، حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ الْمُنْذِرِ الْحِزَامِيُّ، حَدَّثَنَا مَعْن بْنُ عِيسَى الْقَزَّازُ، عَنْ مَالِكٍ، عَنْ عَمّه أَبِي سُهَيل، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُريرة قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “أَتُدْرُونَ مَا مَثَلُ نَارِكُمْ هَذِهِ مِنْ نَارِ جَهَنَّمَ؟ لَهِيَ أَشَدُّ سَوَادًا مِنْ دُخَانِ نَارِكُمْ هَذِهِ بِسَبْعِينَ ضِعْفًا”

Abul Qasim Imam Tabrani mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Amr Al-Khallal, telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnul Munzir Al-Hizami, telah menceritakan kepada kami Ma’an ibnu Isa Al-Qazzaz, dari Malik, dari pamannya Abu Suhail, dari ayahnya, dari Abu Hurairah yang mengatakan bahwa Rasulullah (shallallahu ‘alaihi wasallam) telah bersabda: Tahukah kalian bagaimana perumpamaan api kalian ini bila dibandingkan dengan api neraka Jahanam. Sesungguhnya api neraka Jahanam itu lebih hitam asapnya daripada api kalian ini dengan tujuh puluh kali lipatnya.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini