Sebagai mubaligh muda, agar berhati-hati dan tidak sekali kali menyinggung nama seseorang, terutama tokoh atau organisasi tertentu, agar isi dakwah tidak menjadi masalah besar di publik.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Ustaz Abdul Basith, LC, MPd I dalam salah satu sesi materi pada Akademi Mubaligh Muhammadiyah (AMM) yang digelar di Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO), Sabtu (07/12/2024).
“Hindari menyebut nama tokoh tertentu apalagi kelompok, agar tidak justru menjadi bumerang,” ungkapnya.
Lebih lanjut Ustaz Basith, juga mewanti-wanti agar menerapkan selingan guyonan sekedarnya dan tetap fokus pada materi, “Boleh ada selingan tapi sekadarnya saja dan kembali fokus pada materi utama,” lanjutnya.
Pesan ini menjadi salah satu poin utama yang disampaikan dalam acara AMMdi Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
“Saya mengajak kepada seluruh mubaligh, khususnya yang muda, untuk tidak hanya fokus pada penyampaian pesan yang menarik, tetapi juga memastikan bahwa materi tersebut relevan dan tidak dengan kultur suatu daerah,” ujarnya.
Acara ini dihadiri oleh 50 mahasantri perwakilan dari daerah Ponorogo dan sekitarnya. Mereka terdiri dari mubaligh, mahasiswa, dan akademisi dari berbagai daerah. Mereka mengikuti berbagai diskusi dan workshop yang dirancang untuk meningkatkan kualitas dakwah dan memperkuat peran mubaligh dalam masyarakat.
Dengan adanya AMM dari Majelis Tabligh PWM Jawa Timur diharapkan para mubaligh dapat lebih bijaksana dalam menyampaikan dakwahnya, serta berkontribusi positif dalam membangun masyarakat yang lebih harmonis, menyampaikan dakwah yang menyejukkan bukan menjadi sumber masalah baru.
“Dakwah harus menyejukkan buka justru jadi kompor yang terus manas-manasi,” pungkasnya. (roissudin)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News
