Pada saat seseorang mendekati ajal, banyak yang beranggapan bahwa yang terbaik adalah membacakan Surah Yasin.
Namun, dalam sunnah, cara yang benar adalah dengan menuntun orang yang akan meninggal untuk mengucapkan kalimat terakhirnya, yaitu “Laa ilaaha illallah.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Talqinlah (tuntunlah) orang yang mau meninggal untuk mengucapkan Laa ilaaha illallah.”
(HR. Muslim, dari Abu Sa’id Al-Khudry)
Beliau juga bersabda:
“Barangsiapa yang ucapan terakhirnya ‘laa ilaaha illallah’, maka dia akan masuk surga.”
(HR. Abu Dawud, dari Mua’dz bin Jabal, dan dishahihkan oleh Syeikh Al-Albany)
Cara Talqin yang Benar
Praktik talqin yang sering dilakukan, seperti mengulang-ulang talqin dengan suara keras atau bahkan secara berjamaah di sisi orang yang akan meninggal, bukanlah cara yang tepat. Praktik ini dapat menyebabkan:
1. Suasana menjadi gaduh
2. Orang yang akan meninggal menjadi tidak tenang
Imam An-Nawawi menjelaskan, “Dimakruhkan memperbanyak membaca talqin secara terus-menerus agar suasana tidak sempit dan menyulitkan bagi orang yang sedang sakaratul maut.” (Siyar A’lam An-Nubala 4/418)
Langkah-langkah Talqin yang Sesuai Sunnah
a. Ciptakan Suasana Tenang
Pastikan suasana di sekitar orang yang akan meninggal tetap tenang dan tidak terganggu oleh keramaian.
b. Bimbing dengan Suara Lembut
Arahkan suara lembut ke dekat telinganya agar ia dapat mendengar dan mengucapkan kalimat tauhid dengan benar.
c Berdoa dan Tetap Tenang
Jika orang yang sedang sakaratul maut sudah mengucapkan kalimat “Laa ilaaha illallah”, tetap tenang dan teruskan doa agar ia dapat terus mengingat Allah.
d Ulangi Talqin Jika Diperlukan
Jika orang tersebut mengucapkan kata-kata lain selain kalimat tauhid, ulangi kembali talqin dengan lembut dan bimbing ia untuk mengucapkan kalimat tauhid sampai akhirnya ia mengucapkannya dengan hati dan lisan.
Semoga kita diberikan kemudahan oleh Allah untuk menghadapi sakaratul maut dan agar kalimat tauhid menjadi kalimat terakhir yang kita ucapkan, yang membawa kita menuju surga, sebagaimana yang dijanjikan dalam hadits.
Referensi:
Siyar A’lam An-Nubala 4/418
HR. Muslim, dari Abu Sa’id Al-Khudry
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News