Muhammadiyah Inovasi Peternakan Ayam Petelur dan Hortikultura di NTT
Tim MPM PP Muhammadiyah saat hadir di di Desa Tliu, Kecamatan Amanuban Timur, Timor Tengah Selatan, NTT. foto: ist
UM Surabaya

Sebagai bagian dari upaya memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar), khususnya di Nusa Tenggara Timur (NTT), Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah meresmikan Kandang Inspirasi Mnelabesa di Desa Tliu, Kecamatan Amanuban Timur, Timor Tengah Selatan, NTT, pada Sabtu (7/12/2024)

Kandang ini menjadi tempat peternakan ayam petelur dengan manajerial kandang yang inovatif, berisi sekitar 50 ekor ayam yang telah menghasilkan puluhan telur hanya dalam waktu seminggu sejak dibangun.

Program ini menggabungkan peternakan ayam petelur dan hortikultura untuk memberdayakan masyarakat setempat.

Ketua MPM PP Muhammadiyah, M Nurul Yamin, menjelaskan bahwa tujuan dari program ini adalah untuk mengoptimalkan potensi lokal dengan pendekatan yang efisien dan produktif.

“Kami berupaya mengadaptasi peternakan ini dengan potensi lokal sehingga bisa efisien dalam biaya namun tetap produktif. Kami juga ingin meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pola hidup bersih dan sehat, salah satunya dengan menekan angka stunting yang masih menjadi isu penting di desa ini,” ujar Yamin.

Program ini juga bertujuan untuk memberdayakan masyarakat setempat melalui pembentukan aktor lokal, yang dua di antaranya telah dilatih di Yogyakarta sebelumnya.

“Kandang ayam ini tidak hanya untuk memproduksi telur, tetapi juga untuk menjadi tempat belajar dan inspirasi bagi warga desa lainnya,” tambah Yamin.

Ketua Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM) Pusat, Hadi Sutrisno, menjelaskan alasan memilih ayam Kedu dalam program ini.

“Ayam Kedu dapat beradaptasi dengan cepat dan memiliki potensi produksi telur yang tinggi, mencapai 50 butir dalam satu siklus bertelur, dua kali lipat dari ayam biasa,” kata Hadi.

Saat ini, dengan sistem manajerial khusus, kandang Mnelabesa memiliki 48 ekor ayam Kedu yang dapat menghasilkan 39 butir telur per hari.

Telur-telur ini nantinya akan didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak di desa setempat serta warga lainnya yang membutuhkan.

Hadi menjelaskan, telur-telur ini nantinya akan didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak di desa setempat, serta warga lainnya yang membutuhkan.

Acara dilanjutkan dengan serah terima bantuan bibit tanaman sebanyak 1.555 pohon, terdiri dari pohon aren, kelor, bambu, dan jambu mete. Bibit ini diharapkan dapat menjadi sumber pangan jangka panjang dan mendukung keberlanjutan mata air di desa Tliu.

Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Amanuban Timur, Abdul Qodir Lenamah, menyampaikan terima kasih atas kehadiran Muhammadiyah yang telah membawa banyak perubahan di desa mereka.

“Hadirnya MPM membawa banyak perubahan, yang berperan memotivasi kami untuk maju. Kami masih sangat butuh Muhammadiyah untuk terus mendampingi kami ke depan,” ungkap Qodir.

Program ketahanan pangan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi, tetapi juga untuk mendukung kesehatan masyarakat.

Dengan penyediaan akses yang lebih baik terhadap sumber pangan bergizi, seperti telur, diharapkan angka stunting di desa Tliu dapat berkurang.

Data Posyandu setempat mencatat, terdapat 14 anak kurang dari 2 tahun yang menjadi penerima manfaat langsung dari program ini, serta lebih dari 60 anak-anak yang tinggal di panti asuhan dan 53 siswa SD Muhammadiyah Mnelabesa. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini