Pendustaan Risalah Profetik dan Lahirnya Kedurhakaan
Ilustrasi foto: egypt-museum.com

Alquran merekam sejarah perlawanan kaum penolak kebenaran hingga mendorong lahirnya berbagai tindakan kemaksiatan. Meskipun kebenaran di depan mata, dan hati membenarkan, namun sikap perlawanan justru yang muncul.

Tindakan perlawanan mereka pilih guna mempertahankan egoisme daripada harus tunduk dan patuh mengikuti kebenaran. Apa yang dialami Nabi Musa merupakan contoh terhadap perlawanan risalah profetik.

Ketika menyaksikan mukjizat, kedurhakaan Fir’aun semakin masif hingga ditenggelamkan Allah di sungai Nil. Apa yang dihadapi Nabi Muhammad juga tidak kalah dahsyatnya.

Ketika menyaksikan mukjizat yang demikian beragam, kedurhakaan Abu Jahal semakin massif hingga dia mati terhina pada perang Badar.

Akhir perjalanan kaum yang menentang kebenaran berakhir tragis dan hina. Ketika datang petunjuk, bukannya disambut dengan senang hati, tetapi justru dihadapi dengan sikap sombong dan angkuh. Di puncak kesombongan itulah Allah menghinakan akhir kehidupannya.

Pendustaan dan Kemaksiatan

Alquran memotret pelaku maksiat yang terang-terangan disebabkan oleh penolakan terhadap kebenaran.

Para nabi mendakwahkan kebenaran untuk melunakkan hati orang-orang kafir agar hidayah turun pada lubuk hati mereka.

Alih-alih menerima penjelasan, mereka justru semakin terbuka perlawanannya. Berbagai kemaksiatan justru tumbuh ketika hidayah turun kepada mereka.

Uniknya, ketika datang keterangan yang jelas dengan argumentasi yang kuat, mereka justru mengumbar kemaksiatan secara terbuka. Allah pun membuka pintu-pintu kebaikan sesaat guna semakin meyakinkan atas sikapnya selama ini.

Hal ini ditegaskan Allah sebagaimana firman-Nya:

فَلَمَّا نَسُوْا مَا ذُكِّرُوْا بِهٖ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ اَبْوَا بَ كُلِّ شَيْءٍ ۗ حَتّٰۤى اِذَا فَرِحُوْا بِمَاۤ اُوْتُوْۤا اَخَذْنٰهُمْ بَغْتَةً فَاِ ذَا هُمْ مُّبْلِسُوْنَ

“Maka ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu (kesenangan) untuk mereka. Sehingga ketika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam putus asa.” (QS. Al-An’am : 44)

Kesabaran dan ketabahan para nabi untuk mengajak ke jalan yang benar, justru berbalik menolak dan melawan ajakannya. Pada saat hidayah terpampang di depan mata, Allah pun membuka pintu kesenangan kepada mereka.

Ketika semakin keras perlawanannya, kenikmatan sementara pada mereka semakin ditampakkan. Ketika menentang hidayah, bukannya tambah miskin, atau rusak usahanya. Kondisi mereka bisa jadi tambah kaya dan mapan.

Pada saat menentang risalah kenabian, bukannya bodoh anak-anaknya mereka tetapi justru bertambah pintar dan sukses. Dari sisi pengikut, bukannya semakin surut tetapi semakin banyak dan solid dalam mengobarkan perlawanan terhadap dakwah.

Kondisi inilah yang membuat mereka yakin bahwa menolak kebenaran merupakan sikap yang benar. Sehingga mereka semakin melecehkan nabi, ajaran, dan melemahkan pengikutnya.

Puncak perlawanan para penolak kebenaran dengan mempertontonkan kesombongan yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Mereka melecehkan nabi dengan meminta didatangkan azab yang selama diancamkan kepadanya.

Puncak Kedurhakaan

Alquran juga mengabadikan perilaku kaum yang menolak kebenaran yang demikian kuat. Ketika datang keterangan yang jelas, mereka justru menggelar kemaksiatan secara terbuka dan menjadi-jadi.

Ketika mereka mendapatkan berbagai kenikmatan hingga berada pada puncak kegembiraan, Allah mendatangkan azab-Nya secara tiba-tiba sehingga hilang kesadaran dan ingatan mereka.

Hal ini dijelaskan Allah sebagaimana firman-Nya:

وَا لَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِاٰ يٰتِنَا يَمَسُّهُمُ الْعَذَا بُ بِمَا كَا نُوْا يَفْسُقُوْنَ

“Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, akan ditimpa azab karena mereka selalu berbuat fasik (berbuat dosa).” (QS. Al-An’am : 49)

Alquran merekam dengan baik dan seksama perlawanan para penolak kebenaran. Mereka melecehkan para rasul dan mendustakan tanda-tanda kekuasaan Allah. Mereka menyaksikan berbagai mukjizat namun hati mereka tetap kokoh di atas kesesatan.

Nabi Musa telah mendatangi Fir’aun dengan baik-baik untuk mengingatkan berbagai kedzaliman dan penyimpangan selama kepemimpinannya.

Kedzaliman terhadap Bani Israil dengan menindas dan memecah belah sehingga terjadi senantiasa terjadi konflik antar mereka. Penyimpangan juga dilakukan Fir’aun ketika mengaku dirinya sebagai tuhan yang berhak dipatuhi dan disembah.

Nabi Musa memperingatkan dengan mendatangkan berbagai musibah agar mau kembali ke jalan yang benar. Musim kemarau yang panjang, munculnya kutu. katak, belalang, berubahnya air menjadi darah diperlihatkan kepada Fir’aun.

Alih-alih sadar dan patuh, Fir’aun justru semakin kalap dan ingin membunuh Nabi Musa beserta pengikutnya. Di puncak kesombongan itulah, Allah mengakhiri hidup Fir’aun bersama loyalisnya dengan menenggelamkan mereka di sungai Nil.

Nabi Muhammad juga mengalami tantangan dan perlawanan yang tak kalah dahsyatnya. Beliau demikian sabar mengajak Abu Jahal untuk sadar dan mau menerima hidayah.

Allah pun menopang kebenaran dakwah utusan-Nya dengan berbagai mukjizat. Melihat mukjizat yang beragam itu, kedurhakaan Abu Jahal semakin massif hingga mengajak orang lain untuk menentangnya.

Ketika mukjizat ditunjukkan, Abu Jahal justru semakin kuat menuduh Nabi Muhammad sebagai tukang sihir dan pendusta. Ketika Abu Jahal di puncak kejahatan, maka Allah membunuhnya dalam keadaan terhina di perang Badar.

Alquran mengabadikan sikap keras kepala para penolak risalah profetik hingga menghinakan mereka secara terbuka. Perlawanan terhadap dakwah yang semakin masif hingga menginisiasi berbagai kemaksiatan justru ketika mendapatkan keterangan yang jelas.

Di puncak kesombongan itulah, Allah mengakhiri hidup mereka secara tragis. Ketika datang penjelasan atas kebenaran, para penolak kebenaran semakin terbuka dalam berbuat kejahatan.

Pada puncak kesombongan itulah, Allah pun mengazab mereka dengan siksaan yang keras dan menghinakan. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini