*) Oleh: Ferry Is Mirza DM
Allah Maha Pengampun, tetapi ada satu dosa yang tidak diampuni tanpa taubat, yaitu syirik.
Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. An-Nisa: 48)
Syirik adalah dosa yang paling besar dalam pandangan Allah karena menyekutukan-Nya dengan makhluk.
Perbuatan ini merupakan bentuk kezaliman terbesar karena menempatkan makhluk fana setara dengan Allah, Sang Pencipta yang Maha Sempurna dan Maha Berkuasa.
Allah SWT menegaskan bahwa dosa selain syirik dapat diampuni sesuai kehendak-Nya. Ada banyak sebab yang Allah jadikan sebagai sarana pengampunan dosa, di antaranya:
-
1. Kebaikan yang menghapus dosa.
Amal kebaikan seperti salat, sedekah, atau berbuat baik kepada sesama dapat menghapus dosa-dosa kecil.2. Musibah sebagai penghapus dosa.
Cobaan di dunia, di alam barzakh, atau di hari kiamat bisa menjadi penghapus dosa seorang mukmin.3. Doa dari sesama mukmin.
Doa kaum mukminin untuk saudara-saudaranya menjadi sebab dihapuskannya dosa.4. Syafaat orang yang berhak memberikan syafaat.
Syafaat dari para nabi, orang saleh, atau bahkan Al-Qur’an bisa meringankan dosa seorang mukmin.5. Rahmat Allah yang luas.
Orang-orang yang beriman dan bertauhid lebih berhak mendapatkan rahmat Allah.Namun, dosa syirik berbeda. Orang yang terjerumus dalam syirik menutup pintu-pintu ampunan dan rahmat Allah bagi dirinya sendiri.
Amal kebaikan tanpa tauhid tidak akan bernilai di sisi Allah. Bahkan musibah yang dialaminya tidak dapat menghapus dosa syirik.
Allah SWT berfirman tentang orang musyrik di neraka:
“Mereka berkata sedang mereka bertengkar di dalam neraka: Demi Allah, sungguh kami dahulu di dunia dalam kesesatan yang nyata. Karena kami menyamakan kalian dengan Tuhan semesta alam.” (QS. Asy-Syu’araa: 96-98)
Mengapa Syirik Adalah Kezaliman Terbesar?
Syirik adalah bentuk kezaliman terbesar karena orang musyrik telah menyamakan makhluk yang serba lemah dengan Allah yang Maha Sempurna. Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka. Tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolong pun.” (QS. Al-Maidah: 72)
Orang yang musyrik menempatkan makhluk fana—yang tidak memiliki kuasa apa pun terhadap manfaat, bahaya, kehidupan, atau kematian—setara dengan Allah, Sang Maha Pencipta.
Ini adalah kezaliman yang besar karena menyamakan sesuatu yang lemah dengan Allah, yang Maha Kuasa dan Maha Kaya.
Sebagai akibatnya, Allah menetapkan bahwa orang yang mati dalam keadaan musyrik akan kekal di neraka. Amal kebaikannya menjadi sia-sia, dan ia tidak akan mendapatkan pertolongan.
Pintu Ampunan yang Selalu Terbuka
Meskipun syirik adalah dosa besar, Allah tetap membuka pintu ampunan bagi siapa saja yang bertaubat sebelum ajal menjemput. Firman Allah SWT:
“Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az-Zumar: 53)
Allah SWT juga berfirman:
“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.” (QS. An-Nisa: 116)
Dari ayat-ayat ini, kita memahami bahwa sebesar apa pun dosa seseorang, jika ia kembali kepada Allah dengan taubat yang sungguh-sungguh, maka Allah akan mengampuninya. Bahkan dosa syirik pun akan diampuni jika pelakunya bertaubat sebelum ajal tiba. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News