3 Anggota Baru PWM Jawa Timur, Siapa Mereka dan Apa Kontribusinya?
foto: kantor pwwm jawa timur
UM Surabaya

Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur telah menetapkan penambahan tiga personel baru.

Mereka adalah Dra. Rukmini, MAP. (Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Timur), Moh. Mudzakkir, S.Sos., MA, Ph.D (Ketua Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani PWM Jawa Timur), dan Fityan Izza Noor Abidin, SE, MSA (Ketua Lembaga Pengawasan dan Pembinaan Keuangan PWM Jawa Timur).

Penetapan ketiga nama tersebut telah dilaksanakan di Musyawarah Pimpinan Wilayah (Musypimwil) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur yang digelar di Aula Mas Mansur, Jalan Kertomenanggal IV/1, Surabaya, Ahad (15/12/2024).

Wakil Ketua PWM Jawa Timur, Ir. Tamhid Masyhudi, menyampaikan alasan adanya penambahan anggota PWM Jawa Timur itu.

“Penambahan ini sesuai dengan melaksanakan instruksi Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Haedar Nashir, untuk menambah unsur Aisyiyah dalam formasi anggota PWM Jawa Timur,” katanya.

Lantas, seperti apa profil tiga anggota baru PWM Jawa Timur tersebut? Berikut majelistabligh.id merangkumnya:

3 Anggota Baru PWM Jawa Timur, Siapa Mereka dan Apa Kontribusinya?

1. Dra. Rukmini Amar, MAP

Lahir di Sumenep pada 18 Desember 1959, beliau merupakan sosok yang aktif di berbagai organisasi Muhammadiyah. Dengan nomor KTAM 775723 dan KTA 03709, Rukmini kini berdomisili di Mertojoyo Selatan, Merjosari, Kota Malang.

Sebagai lulusan magister (S2), ia berkiprah di bidang pendidikan sebagai dosen Fakultas Kedokteran dan Fakultas Ilmu Kesehatan (FK Fikes), khususnya mengampu mata kuliah Akhlak Keperawatan.

Rukmini merupakan istri dari Drs. Fadlan Muhsin dan ibu dari dua anak. Dedikasinya di Muhammadiyah sudah berlangsung sejak lama, terutama sebagai pembina Ranting Merjosari sejak tahun 1990 hingga sekarang. Rekam jejak organisasi yang ia miliki sangat mengesankan, di antaranya:

Ketua Majelis Dikdasmen PCA Lowokwaru (1995-2000), Ketua Majelis Tabligh PDA Kota Malang (2000-2005), Ketua PDA Kota Malang (2005-2015), Ketua Majelis Tabligh PWA Jawa Timur selama dua periode (2005-2015), Wakil Ketua PWA Jawa Timur (2015-2022).

Tidak hanya aktif di Muhammadiyah, Rukmini juga berperan penting di beberapa organisasi masyarakat dan profesi lainnya, seperti:

Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Forum Kajian Universitas Brawijaya (FK UB) Kota Malang, Dakwah Perempuan Kota Malan, Pengisi konten kajian online di platform YouTube.
Pembina Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI).

Sebagai sosok yang dikenal karena dedikasinya dalam bidang dakwah dan pendidikan, Rukmini juga menjadi inspirasi bagi perempuan di lingkungan Muhammadiyah.

Kiprahnya dalam memperkuat program-program keagamaan, sosial, dan pendidikan menunjukkan bagaimana ia mampu memadukan nilai-nilai akhlak dengan implementasi yang nyata di masyarakat.

3 Anggota Baru PWM Jawa Timur, Siapa Mereka dan Apa Kontribusinya?

2. Moh. Mudzakkir, S.Sos., M.A., Ph.D.

Lahir di Blora pada tanggal 28 Januari 1983, beliau kini menjabat sebagai Ketua Majelis Pendidikan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) PWM Jawa Timur. Dedikasinya terhadap pendidikan juga tercermin dari kiprahnya sebagai dosen di Universitas Negeri Surabaya (Unesa).

Sebagai seorang akademisi, Mudzakkir telah menunjukkan prestasi yang luar biasa. Dalam kurun waktu satu tahun terakhir, dia berhasil mengampu sebanyak 32 mata kuliah.

Selain itu, ia aktif melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan melaksanakan lima program pengabdian yang berdampak nyata.

Di bidang penelitian, Mudzakkir telah mempublikasikan 67 artikel ilmiah dalam jurnal nasional maupun internasional.

Publikasi ini mencerminkan kedalaman pengetahuannya sekaligus kontribusinya dalam memperkaya khazanah ilmu pengetahuan.

Tidak hanya itu, ia juga telah menulis tiga buku yang menjadi referensi penting dalam bidang keilmuannya.

Sebagai seorang pembicara, Mudzakkir pernah menjadi pemakalah dalam seminar ilmiah, menunjukkan keterlibatannya dalam diskusi akademik yang lebih luas.

Dia juga memiliki Hak Kekayaan Intelektual (HKI) atas sebuah karya, menandakan inovasinya dalam menciptakan sesuatu yang orisinal dan bernilai.

Dengan semua pencapaiannya, Mudzakkir adalah seorang akademisi yang tidak hanya berteori, tetapi juga menerapkan ilmunya untuk kemaslahatan umat.

Komitmennya dalam membangun sumber daya manusia yang unggul, baik melalui pengajaran, penelitian, maupun pengabdian masyarakat, menjadikannya figur teladan di lingkungan akademik.

3. Fityan Izza Noor Abidin, SE, MSA

Fityan Izza Noor Abidin, S.E., M.S.A., adalah sosok akademisi yang aktif di organisasi Muhammadiyah, terutama dalam hal pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel.

Sebagai Ketua Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan (LPPK) PWM Jawa Timur, dia memiliki peran strategis dalam memastikan keuangan organisasi berjalan dengan baik, dan sekaligus memperkuat posisi Muhammadiyah di Jawa Timur.

Tanggung jawabnya tidak hanya mencakup pengawasan keuangan, tetapi juga menjaga keberlanjutan dan kemajuan Muhammadiyah.

Selain peran organisasionalnya, Fityan juga dikenal sebagai akademisi di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida).

Dengan gelar Master of Science in Accounting (M.S.A.), Fityan tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga berbagi pengalaman praktis yang berharga dalam bidang ekonomi dan akuntansi kepada para mahasiswa.

Hal ini menunjukkan bahwa dia memiliki kapasitas untuk menggabungkan pengetahuan akademis dengan penerapan dunia nyata, memperkaya pemahaman mahasiswa mengenai bagaimana teori ekonomi dapat diterapkan dalam berbagai situasi praktis, terutama di sektor organisasi keagamaan dan sosial seperti Muhammadiyah.

Peran Fityan sebagai motor penggerak dalam meningkatkan transparansi dan akuntabilitas di Muhammadiyah.

Melalui upaya ini, dia turut menciptakan budaya keuangan yang terbuka dan terukur, yang penting bagi organisasi besar seperti Muhammadiyah.

Ini bukan hanya tentang menjaga keseimbangan keuangan, tetapi juga tentang memastikan bahwa dana yang dikelola digunakan sebaik-baiknya untuk kemajuan umat dan organisasi.

Fityan, dengan keahlian di bidang akuntansi dan pengalaman praktis, menjadi contoh dalam pengelolaan keuangan yang efisien, transparan, dan bertanggung jawab, serta memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan organisasi Muhammadiyah. (wh)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini