Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Aceh menggelar kegiatan Sosialisasi Mitigasi Bencana dan Simulasi Gempa Bumi serta Tsunami pada Selasa (17/12/2024) di Universitas Muhammadiyah Aceh (UCC Ahmad Dahlan). Acara ini diikuti oleh 650 siswa Sekolah Menengah Atas (SLTA) sederajat dari Kota Banda Aceh dan Aceh Besar, dan didukung oleh Bank Indonesia Cabang Banda Aceh serta Universitas Muhammadiyah Aceh.
Ketua MDMC Aceh, Musliadi M. Tamin, mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan informasi terkait mitigasi bencana kepada para siswa, sekaligus mengenang peristiwa Tsunami Aceh yang terjadi 20 tahun silam pada tahun 2004.
“Kami berharap generasi muda yang lahir setelah Tsunami ini memahami bahwa Aceh pernah dilanda bencana dahsyat yang menyebabkan hilangnya ratusan ribu nyawa dan menghancurkan infrastruktur,” ujar Musliadi.
Narasumber yang hadir dalam sosialisasi ini meliputi Kepala Dinas Pendidikan Aceh Martunis, Perwakilan dari BPBA Fazli, dan Wakil Ketua MDMC Aceh dr. Aslinar Yafa.
Dalam kegiatan ini, juga dilakukan Story Telling oleh penyintas Tsunami, yakni Delisa, Prof. Hafnidar, dan Rusnaidi, yang berbagi pengalaman langsung mereka saat terjebak dalam bencana tersebut dan selamat dari terjangan tsunami.
Musliadi menambahkan, kegiatan ini sangat penting dalam meningkatkan pengetahuan dan kesiapsiagaan para siswa mengenai cara menghadapi bencana, terutama gempa bumi dan tsunami.
“Dengan pengetahuan ini, kami berharap generasi muda dapat lebih siap menghadapi potensi ancaman bencana di masa depan,” imbuhnya.
Kepala Bank Indonesia Cabang Banda Aceh, yang diwakili oleh Kepala Tim Implementasi Kebijakan Ekonomi Daerah, Lenny Novita, dalam sambutannya menyampaikan bahwa bencana tidak dapat diprediksi, namun kesiapsiagaan harus terus ditingkatkan untuk mengurangi risiko yang ada.
“Bank Indonesia sangat mendukung kegiatan ini, karena peningkatan kesiapsiagaan masyarakat adalah hal yang krusial dalam menghadapi bencana,” ujarnya.
Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Aceh, M. Yamin Abduh, juga memberikan apresiasi atas inisiatif ini. Ia menekankan pentingnya pengetahuan mitigasi bencana bagi masyarakat, terutama di sekolah-sekolah.
“Kesiapan dan kewaspadaan adalah kunci dalam menghadapi kemungkinan bencana. Pengetahuan tentang mitigasi bencana adalah hal yang sangat berharga,” jelas Yamin.
Mitigasi bencana, seperti yang disampaikan oleh M. Yamin Abduh, merupakan upaya untuk mengurangi risiko bencana, yang juga diatur dalam UU Nomor 24 Tahun 2007.
“Mitigasi bencana mencakup segala upaya, mulai dari pencegahan sebelum bencana terjadi hingga penanganan pasca-bencana,” katanya.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat, khususnya para siswa, untuk lebih siap dan tanggap dalam menghadapi bencana alam yang berpotensi terjadi di wilayah Aceh. (*/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News