*) Oleh: Dr. Ajang Kusmana
Berkah adalah karunia Allah SWT yang mendatangkan kebaikan dan kebermanfaatan dalam kehidupan manusia.
Dalam Islam, berkah sering diartikan sebagai “ziyadatul khair,” yakni bertambahnya kebaikan. Hal ini dapat mencakup berbagai aspek kehidupan, seperti keamanan, ketenangan, kesehatan, kekayaan yang cukup, anak yang saleh, hingga usia yang panjang dalam keberkahan.
Bentuk-Bentuk Berkah dalam Kehidupan Sehari-hari
Berkah dapat dirasakan dalam berbagai bentuk yang sederhana namun bermakna, seperti:
- Harta yang Sedikit Namun Cukup: Memiliki harta yang mungkin tidak melimpah, tetapi selalu terasa cukup dan penuh nikmat.
- Kepemilikan yang Bermanfaat dan Tahan Lama: Memiliki barang atau properti yang awet serta terus memberi manfaat bagi pemiliknya dan orang lain.
- Ketenangan Jiwa: Kehidupan yang membawa ketenangan hati dan kedamaian.
- Kepedulian Sosial: Dijenguk orang saat sakit atau didoakan oleh orang lain dalam kebaikan.
- Keberkahan Waktu: Waktu yang digunakan selalu menghasilkan manfaat dan kebaikan, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
Kunci Mendapatkan Berkah
Salah satu cara utama untuk mendapatkan dan menambah keberkahan adalah dengan konsisten memproduksi kebaikan dan menaati Allah SWT.
Ketaatan kepada Allah adalah sumber utama keberkahan dalam hidup. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
“Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).” (QS. Al-An’am: 160)
Dalam hadis qudsi yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya Allah menulis kebaikan-kebaikan dan kesalahan-kesalahan, kemudian menjelaskannya. Barangsiapa berniat melakukan kebaikan namun tidak melakukannya, Allah tetap menuliskannya sebagai satu kebaikan sempurna di sisi-Nya. Jika ia berniat berbuat kebaikan kemudian melakukannya, maka Allah menulisnya di sisi-Nya sebagai sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali lipat sampai kelipatan yang banyak. Barangsiapa berniat berbuat buruk namun tidak jadi melakukannya, maka Allah menulisnya di sisi-Nya sebagai satu kebaikan yang sempurna. Dan barangsiapa berniat berbuat kesalahan kemudian mengerjakannya, maka Allah menuliskannya sebagai satu kesalahan.”
Hadis ini menunjukkan betapa besar rahmat Allah SWT bagi hamba-Nya yang berbuat kebaikan.
Bahkan niat untuk berbuat baik yang belum terlaksana pun dicatat sebagai pahala, sementara dosa hanya dihitung berdasarkan apa yang benar-benar dilakukan.
Keberkahan dalam Ketaatan
Seorang muslim yang hidupnya dipenuhi ketaatan kepada Allah SWT akan merasakan keberkahan dalam setiap aspek kehidupannya.
Setiap ucapan dan perbuatan yang baik akan dibalas dengan pahala berlipat ganda. Dalam konteks ini, keberkahan tidak hanya berarti kemudahan dalam hidup, tetapi juga kebahagiaan yang mendalam karena selalu berada dalam keridhaan Allah SWT.
Seperti yang dijelaskan oleh para ulama, ketaatan kepada Allah dapat mendatangkan keberkahan berupa perlindungan dari segala keburukan, kemudahan dalam menjalani ujian hidup, serta janji Allah berupa surga bagi orang-orang yang diridhai-Nya.
Menjadi Muslim yang Diberkahi
Untuk meraih keberkahan dalam hidup, seorang muslim dapat melakukan beberapa hal berikut:
- Memperbanyak Amal Kebaikan: Selalu berusaha untuk melakukan perbuatan yang mendekatkan diri kepada Allah, seperti salat, berzikir, membaca Al-Qur’an, dan bersedekah.
- Menjaga Niat yang Tulus: Memulai segala sesuatu dengan niat yang ikhlas semata-mata karena Allah.
- Berbuat Baik kepada Sesama: Menolong orang lain, menjaga silaturahmi, dan menjadi pribadi yang bermanfaat bagi masyarakat.
- Meningkatkan Ketakwaan: Senantiasa menjaga hubungan dengan Allah melalui ketaatan kepada-Nya.
Berkah adalah anugerah luar biasa yang diberikan Allah SWT kepada hamba-Nya. Dalam menjalani kehidupan, seorang muslim harus terus berupaya mendekatkan diri kepada Allah melalui ketaatan, amal baik, dan niat yang tulus.
Dengan demikian, keberkahan akan melingkupi hidupnya, baik di dunia maupun di akhirat. Semoga kita termasuk hamba-hamba yang senantiasa diberkahi oleh Allah SWT.
Referensi:
- Al-Qur’an dan Terjemahannya.
- Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim.
- Ibnu Katsir, Tafsir al-Qur’an al-Azhim.
- Al-Ghazali, Ihya Ulumuddin.
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News