Isa: Seorang Hamba
Perdebatan Isa sebagai hamba atau tuhan sudah gugur dengan sendirinya ketika memperhatikan pengakuan Isa bahwa dirinya seorang hamba.
Dikatakan hamba karena dirinya dilahirkan, dan akan meninggal serta dibangkitkan kembali.
Hal ini tidak berlaku bagi Tuhan karena Tuhanlah yang justru menghidupkan, mematikan, dan membangkitkan manusia untuk mempertanggungjawabkan.
Allah mendokumentasikan pernyataan tegas Isa bin Maryam bahwa dirinya seorang hamba yang mendapatkan keagungan dari Rabb-nya dan mendapatkan keistimewaan dilahirkan tanpa bapak dan terlahir bisa berbicara saat bayi.
Bahkan kelahirannya diberkahi karena bisa menyembuhkan orang sakit, menghidupkan orang yang sudah mati. Semua itu semata-mata karena izin Tuhannya.
Isa sebagai seorang hamba yang diberkahi di bumi mana pun berada. Dia dilahirkan seorang perempuan suci, Maryam.
Dia pun akan meninggal serta akan dibangkitkan pada hari kelak. Hal ini ditegaskan Al-Qur’an sebagaimana firman-Nya :
وَٱلسَّلَٰمُ عَلَيَّ يَوۡمَ وُلِدتُّ وَيَوۡمَ أَمُوتُ وَيَوۡمَ أُبۡعَثُ حَيّٗا
“Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.” (QS. Maryam :33)
Dengan ayat di atas sangat jelas bahwa Isa bin Maryam merupakan hamba Allah, bukan tuhan sebagaimana yang dipercayai orang kaum Nasrani.
Islam sangat memuliakan Isa bin Maryam dengan menyatakab bahwa beliau merupakan seorang hamba yang diangkat menjadi rasul yang menghambakan dan mengabdikan dirinya kepada Allah. (*)
Surabaya, 19 Desember 2024
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News