*) Oleh: Deri Adlis, SHI,
Mubaligh Muhammadiyah Kepulauan Anambas
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْه ُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اما بعـد
قال الله تعالى: اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
قال الله تعالى:
اِذَا وَقَعَتِ الْوَاقِعَةُۙ . لَيْسَ لِوَقْعَتِهَا كَاذِبَةٌ ۘ . خَافِضَةٌ رَّافِعَةٌ . اِذَا رُجَّتِ الْاَرْضُ رَجًّاۙ . وَّبُسَّتِ الْجِبَالُ بَسًّاۙ . فَكَانَتْ هَبَاۤءً مُّنْۢبَثًّاۙ .
Kaum Muslimiin jema’ah jumat yang dirahmati Allah
Tak henti-hentinya kita panjatkan puja dan puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam; karunia yang teramat besar yang Allah karuniakan kepada hamba-hamba-Nya.
Semoga kita selalu termasuk yang mendapatkan hidayah-Nya serta berada dalam keadaan Iman dan Islam hingga akhir hayat kita.
Ayat yang khatib bacakan pada awal khutba diatas, merupakan salah satu bagian dari firman Allah SWT dalam al-qur’an yang terdapat dalam surah Al-Waqiah. Dalam urutannya surat ini adalah surat yang ke 56 dari 114 surat yang terdapat dalam al-qur’an.
Surat Al-Waqiah juga termasuk ke dalam golongan surat-surat Makkiyah, yaitu surat-surat yang turun di kota Mekkah sebelum Nabi Muhammad saw hijrah ke Madinah.
Surah al-Waqiah berisikan tentang peristiwa hari kiamat. Peristiwa yang tiada seorang pun yang dapat mendustakan terjadinya. Artinya peristiwa kiamat ini pasti terjadi, cuman kapan waktunya tiada seorangpun yang tahu kecuali Allah SWT.
Dalam peristiwa itu merendahkan satu golongan dan meninggihkan golongan lain. Bumi diguncang dengan sedahsyat-dahsyatnya.
Gunung-gunung dihancurkan sehancur-hancurnya. Maka jadilah gunung itu seperti debu yang beterbangan.
Allah SWT berfirman :
اِذَا وَقَعَتِ الْوَاقِعَةُۙ . لَيْسَ لِوَقْعَتِهَا كَاذِبَةٌ ۘ . خَافِضَةٌ رَّافِعَةٌ . اِذَا رُجَّتِ الْاَرْضُ رَجًّاۙ . وَّبُسَّتِ الْجِبَالُ بَسًّاۙ . فَكَانَتْ هَبَاۤءً مُّنْۢبَثًّاۙ .
“Apabila terjadi hari Kiamat (yang pasti terjadi), tidak ada seorang pun yang (dapat) mendustakan terjadinya. (Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan yang lain). Apabila bumi diguncangkan sedahsyat-dahsyatnya dan gunung-gunung dihancurkan sehancur-hancurnya.” (Al-Waqiah :1-5)