UMM Cetak Guru Berkelas Dunia dengan Teknologi dan Kurikulum Inovatif
Penyerahan Penghargaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi kepeda FKIP UMM. foto: umm
UM Surabaya

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali mencetak prestasi membanggakan.

Pada tahun 2024, FKIP UMM berhasil meraih predikat “Melampaui Standar” sebagai Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dalam penyelenggaraan Program Pendidikan Profesi Guru (PPG).

Penghargaan ini disampaikan langsung oleh Direktorat Pendidikan Profesi Guru, Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemendikbudristek dalam acara yang digelar di Denpasar, Bali, pada Selasa (17/12/2024).

Keberhasilan ini menjadi bukti nyata inovasi dan sinergi yang dilakukan oleh FKIP UMM. Dekan FKIP, Trisakti Handayani, M.M., menyebutkan bahwa kunci kesuksesan terletak pada kolaborasi erat antara dosen, tenaga kependidikan, guru pamong, dan admin teknologi informasi (TI).

“Kami memastikan semua elemen bekerja secara terintegrasi untuk mendukung proses pembelajaran. Kolaborasi ini menjadi pondasi penting dalam menciptakan pembelajaran PPG yang tidak hanya bersifat transfer ilmu tetapi juga menggunakan teknologi informasi secara optimal,” ungkap Trisakti.

Sebagai bagian dari upaya melampaui standar nasional, FKIP UMM merancang kurikulum inovatif yang relevan dengan perkembangan teknologi modern.

Salah satu inovasi utama adalah mata kuliah elektif “Manajemen Media Pembelajaran Berbasis TIK,” yang dirancang untuk membekali mahasiswa kemampuan menciptakan media pembelajaran berbasis teknologi canggih seperti Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), hingga eksplorasi Metaverse.

“Kami ingin calon guru UMM tidak hanya mampu menggunakan teknologi, tetapi juga menciptakan metode pembelajaran kreatif dan efektif untuk masa depan pendidikan,” terangnya.

Untuk mendukung implementasi kurikulum berbasis teknologi, FKIP UMM menyediakan ruang multimedia khusus yang dirancang untuk pembelajaran digital.

Ruangan ini dilengkapi dengan Smart TV, perangkat podcast, dan berbagai alat modern lainnya. Proses belajar di ruang multimedia ini dibatasi untuk 30 mahasiswa per sesi guna menciptakan lingkungan belajar yang lebih intensif dan produktif.

“Mahasiswa tidak lagi presentasi dengan cara konvensional. Mereka menyampaikan ide menggunakan teknologi, seperti Smart TV, dan mempraktikkan pembuatan konten edukatif berbasis digital seperti TikTok, podcast, dan media pembelajaran interaktif lainnya,” jelas Trisakti.

Tidak hanya fokus pada teknologi, FKIP UMM juga mempersiapkan mahasiswa menghadapi tantangan global melalui Program Pengalaman Lapangan (PPL) internasional.

Pada Februari 2025 mendatang, lima mahasiswa akan dikirim ke Thailand untuk mengajar di sekolah internasional. Program ini bertujuan memperluas perspektif mahasiswa tentang pendidikan global sekaligus meningkatkan daya saing mereka di kancah internasional.

Trisakti menekankan bahwa lulusan FKIP UMM harus siap menghadapi era globalisasi. “Era ini menuntut guru Indonesia menjadi pemain utama, bukan sekadar penonton.

Dengan teknologi dan wawasan global yang dimiliki, kami optimistis calon guru UMM mampu bersaing di tingkat internasional dan menjadi agen perubahan dalam dunia pendidikan,” tandasnya.

Dengan prestasi ini, FKIP UMM terus berkomitmen untuk menjadi pelopor inovasi dalam pendidikan dan melahirkan generasi pendidik yang kompeten, kreatif, dan adaptif terhadap perkembangan zaman. (vin/wil)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini