*) Oleh: Dr. Ajang Kusmana
Wawancara dengan seorang Ibu tua di sebuah stasiun radio.
Kisah seorang istri yang telah hidup berumah tangga bersama suaminya 50 tahun penuh bahagia.
Ketika dia ditanya rahasia kebahagiaannya selamanya lima dasa warsa.
Apakah karena Anda pintar masak, ataukah karena Anda cantik ataukah karena Anda pandai melahirkan anak ataukah ada yang lainnya?
Sang nenek pun bercerita, kebahagiaan hidup rumah tangga adalah mendapatkan Taufik dari Allah, dan amat bergantung pada sang istri, seorang wanita bisa menjadikan rumahnya surga atau sebaliknya.
Apakah harta?
Banyak wanita yang kaya raya hidupnya menderita batin bahkan suaminya lari darinya.
Apakah anak sumber kebahagiaan?
Di sana ada wanita yang melahirkan 10 anak sementara suaminya kehilangan rasa cinta bahkan mungkin menceraikannya.
Malah zaman sekarang banyak kaum wanita yang pandai membuat menu masakan istimewa sepanjang hari sedangkan suami terus mengeluh buruknya pergaulan sehari-hari.
Sang penyiar pun terpesona, lalu bertanya, kalau memang begitu apa yang menjadi rahasia kebahagiaan Anda?
Sang wanita tua pun menukas, kalau suamiku marah, aku memilih diam penuh dengan hormat sambil menundukkan kepala penuh penyesalan.
Waspadalah terhadap diam tapi penuh dengan pelecehan, karena seorang laki-laki amat cerdik dalam memahami sikap itu.
Kemudian sang pembawa acara menyergap dengan pertanyaan, kenapa Anda tidak keluar dari kamarmu?
Sang wanita tua pun berkata, jangan lakukan itu, karena dia menyangka kamu lari darinya dan tidak ingin mendengarkan ucapannya, bahkan kamu harus diam dan setuju terhadap semua yang dikatakan hingga dia tenang!
Kemudian saya katakan, apakah kamu sudah selesai dari marahmu?
Kemudian sang penyiar bertanya kembali, lalu apakah yang Anda lakukan ? Apakah kamu cemberut atau tidak berbicara hingga seminggu atau lebih ?
Sang wanita tua menjawab, jangan tinggalkan kebiasaan buruk, ibarat pisau bermata dua. Jika kamu mendiamkan suami seminggu, barang kali suami ingin berdamai tapi tidak kamu berikan kesempatan akhirnya masalah blunder. Boleh jadi tuntutannya makin tidak berkompromi.
Sang penyiar bertanya, Kalau memang begitu apa yang kamu lakukan?
Sang wanita tua itu menjawab, setelah dua jam atau lebih, suamiku saya buatkan segelas jus atau kopi. Maka saya katakan kepadanya, silahkan diminum.
Memang benar dia butuh hal itu, kemudian saya mengajaknya bicara seperti biasanya.
Lalu suamiku bertanya kepadaku, apakah kamu marah? Saya jawab, tidak, setelahnya dia minta maaf kepadaku atas ucapannya yang pedas. Setelah itu dia berbicara dengan santun.
Sang penyiar bertanya, benarkah demikian ?
Sang wanita tua menjawab, ya memang demikian yang terjadi dan aku bukan termasuk wanita pandir.
Apakah kamu mau aku ceritakan dengan sejujurnya, aku lebih mempercayai ucapannya saat marah lebih daripada saat dia tenang.
Sang penyiar bertanya lagi, bagaimana kehormatan dan harga dirimu?
Sang wanita tua pun menjawab, kehormatan dan harga diriku ada pada rida suamiku serta pada mesranya hubungan kita.
Tidak ada kehormatan dan harga diri antar suami dan istri selain itu. Meski harus telanjang di depannya dari seluruh pakaiannya.
Aku berharap pesan ini tersampaikan kepada seluruh kaum laki-laki dan kaum wanita meskipun mereka yang mau menikah.
Hendaknya semua memahami hal-hal berikut ini,
لو خُلقت المرأة طائراً لكانت “طاووسآ
“Andaikata wanita seekor burung maka dia ibarat merak.”
لو خلقت حيواناً لكانت « غزالة
“Andaikata wanita hewan maka dia ibarat kijang.”
لو خلقت حشرة لكانت ” فراشة “
“Andaikata wanita itu serangga maka dia ibarat kupu-kupu.”
لكنها خلقت « بشراً » فأصبحت حبيبةً و زوجةً وأماً رائعة ، و أجملَ نعمةٍ للرجل على وجه الأرض.
“Akan tetapi dia seorang anak manusia, sehingga dia menjadi sosok kekasih, istri dan Ibu yang bersahaja serta menjadi sumber nikmat paling indah bagi seorang laki-laki di muka bumi.”
فلو لم تكن •• المرأة •• شيئاً عظيماً جداً لما جعلها « اللّه » حوريةً يكافئ بها المؤمن في الجنة …
”Seandainya wanita bukan makhluk yang Agung maka Allah tidak akan menjadikannya makhluk yang merdeka yang menjadi pendamping kaum Mukmin di surga.”
حقيقه أعجبتني لدرجة أنَّ وردةً تُرضيهآ ، وكلمةً تقتلها ) !!!
“Aku heran seakan bunga wangi atau kalimat yang mencekik!”
رائعة هي الأُنثى ♡
“Wanita itu hidupnya bertabur keindahan.”
في طفولتها تفتح لأبيها باباً في الجنة ..
“Saat masih bayi menjadi pembuka surga untuk kedua orang tuanya.”
وفي شبابها تُكمل دين زوجها ..
“Saat remaja menjadi penyempurna agama suaminya.”
وفي أمومتها تكون الجنّة تحت قدميها ..
“Saat menjadi seorang ibu maka surga dibawah kedua telapak kakinya.” (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News