Kelompok Tajmilul Akhlak bertemu setiap Jumat untuk membahas kemandirian, isu-isu aktual, serta pelatihan keterampilan ringan seperti memasak, merajut, dan menjahit.
Kelompok Tholabus Saadah berfokus pada hukum keluarga, membangun keluarga sakinah, berceramah, serta administrasi organisasi.
Aktivitas ini terus berkembang seiring waktu dengan berbagai bentuk seperti PAUD Nasyiatul Aisyiyah, PKBM, serta pelatihan terstruktur atau seminar insidental untuk merespons isu-isu aktual.
Pada periode 2022–2026, Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah meluncurkan program “1000 Master dan Doktor,” termasuk Baroroh Baried Program (BBP) sebagai pusat persiapan kader untuk menempuh pendidikan lebih tinggi, baik dengan beasiswa maupun secara mandiri.
Dalam bidang politik, hasil Kongres Perempuan Indonesia IV (25–28 Juli 1941) mendesak Fraksi Nasional di Dewan Rakyat agar memberikan hak kepada wanita Indonesia untuk memilih anggota Dewan Kota.
Hingga kini, Nasyiatul Aisyiyah terus mengawal perjuangan ini melalui sekolah politik dan advokasi bagi kader yang mencalonkan diri sebagai penyelenggara negara atau pemilu.
Hasil-hasil Kongres Perempuan Indonesia yang memastikan keberpihakan kepada perempuan di semua lini terus dikawal oleh Nasyiatul Aisyiyah, seperti pencegahan perkawinan anak dan perlindungan perempuan serta anak dari kekerasan. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News