Pendidikan Bermutu untuk Semua, Wamendikdasmen Ajak Muhammadiyah Wujudkan Spirit Al-Ma’un
Fajar Rizal Ul Haq menghadiri acara puncak Milad Muhammadiyah ke-112 yang digelar PWM Jawa Barat. foto: ist
UM Surabaya

Pendidikan dan sumber daya manusia (SDM) di Jawa Barat menghadapi tantangan yang cukup besar. Saat ini, rata-rata lama pendidikan di provinsi ini masih berada di sekitar 8 tahun, setara dengan jenjang sekolah menengah pertama.

Jika situasi ini tidak segera ditangani, Jawa Barat berisiko semakin tertinggal dalam upaya mencapai visi Indonesia Emas 2045.

Lebih dari itu, berdasarkan data Bappenas tahun 2023, Jawa Barat menduduki posisi pertama dalam jumlah anak putus sekolah (out of school children), dengan angka mencapai sekitar 800 ribu.

Masalah ini menjadi perhatian serius bagi Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Rizal Ul Haq.

Dalam acara puncak Milad Muhammadiyah ke-112 yang diselenggarakan oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Barat pada Senin (23/12/2024), Fajar menyoroti tantangan tersebut.

Sebagai putra asli Sukabumi, Fajar merasa memiliki tanggung jawab moral yang besar, terutama setelah diminta oleh Presiden Prabowo dan Abdul Mu’ti untuk membantu memajukan pendidikan nasional, khususnya di daerah asalnya, Jawa Barat.

“Tantangan ini memang tidak mudah, tetapi kami di Kemendikdasmen berkomitmen untuk menghadirkan pendidikan berkualitas yang berkeadilan bagi semua,” ungkapnya.

Menurut Fajar, Muhammadiyah memiliki potensi besar untuk bekerja sama dengan pemerintah dalam mewujudkan pendidikan berkualitas untuk semua, mengingat organisasi ini memiliki sejarah panjang dalam dunia pendidikan.

“Sekolah-sekolah Muhammadiyah sudah lama berkontribusi mencerdaskan bangsa. Namun, untuk tetap relevan, sekolah-sekolah ini harus terus beradaptasi dan berinovasi,” jelas Fajar, yang merupakan alumni madrasah unggulan di Ciamis.

Tema besar Milad Muhammadiyah tahun ini, Mewujudkan Kemakmuran untuk Semua, tidak akan terwujud tanpa pendidikan yang berkualitas bagi semua lapisan masyarakat, tegas Fajar.

“Oleh karena itu, mari kita implementasikan semangat Al-Ma’un dalam kebijakan pendidikan. Bela dan dukunglah kaum mustadz’afin (golongan yang lemah) dengan kebijakan berkeadilan, sehingga pendidikan berkualitas dapat diakses oleh semua,” pesannya.

Acara yang berlangsung di Masjid Mujahiddin, Kota Bandung, ini juga dihadiri oleh Wali Kota terpilih Bandung, M. Farhan, yang menyatakan kesiapannya untuk berkolaborasi dengan Muhammadiyah dalam memajukan pendidikan di Bandung.

“Muhammadiyah adalah organisasi dengan jaringan pendidikan terbesar di Indonesia. Kami siap bekerja sama untuk menjadikannya pusat keunggulan,” ujar Farhan, yang juga dikenal sebagai mantan penyiar radio. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini