Firman Allah (Subhanahu wa Ta’ala).:
{ููููุชูุญูุชู ุงูุณููู ูุงุกู ููููุงููุชู ุฃูุจูููุงุจูุง}
dan dibukalah langit, maka terdapatlah beberapa pintu. (An-Naba: 19)
Yakni membentuk jalan-jalan atau jalur-jalur untuk turunnya para malaikat.
{ููุณููููุฑูุชู ุงููุฌูุจูุงูู ููููุงููุชู ุณูุฑูุงุจูุง}
dan dijalankanlah gunung-gunung, maka menjadi fatamorganalah ia. (An-Naba: 20)
Semakna dengan apa yang disebutkan di dalam firman-Nya:
ููุชูุฑูู ุงููุฌูุจุงูู ุชูุญูุณูุจููุง ุฌุงู ูุฏูุฉู ูููููู ุชูู ูุฑูู ู ูุฑูู ุงูุณููุญุงุจู
Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (An-Naml: 88)
Dan firman-Nya:
ููุชูููููู ุงููุฌูุจุงูู ููุงููุนููููู ุงููู ููููููุดู
dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan. (Al-Qari’ah: 5)
Dan dalam surat ini disebutkan oleh firman-Nya:
{ููููุงููุชู ุณูุฑูุงุจูุง}
maka menjadi falamorganalah ia. (An-Naba: 20)
Artinya, terbayang oleh orang yang memandangnya seakan-akan gunung itu adalah sesuatu benda, padahal kenyataannya tidaklah demikian; sesudah itu gunung-gunung tersebut lenyap sama sekali tanpa bekas, sebagaimana yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
ููููุณูุฆูููููููู ุนููู ุงููุฌูุจุงูู ูููููู ููููุณููููุง ุฑูุจููู ููุณููุงู ููููุฐูุฑููุง ููุงุนูุง ุตูููุตููุงู ููุง ุชูุฑู ููููุง ุนูููุฌุงู ูููุง ุฃูู ูุชุงู
Dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung, maka katakanlah, “Tuhanku akan menghancurkannya (di hari kiamat) sehancur-hancurnya, maka Dia akan menjadikan (bekas) gunung-gunung itu datar sama sekali, tidak ada sedikit pun kamu lihat padanya tempat yang rendah dan yang tinggi-tinggi.โ (Thaha: 105-107)
Dan firman Allah (Subhanahu wa Ta’ala).:
ููููููู ู ููุณููููุฑู ุงููุฌูุจุงูู ููุชูุฑูู ุงููุฃูุฑูุถู ุจุงุฑูุฒูุฉู
Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan melihat bumi itu datar. (Al-Kahfi: 47)
Adapun firman Allah (Subhanahu wa Ta’ala).:
{ุฅูููู ุฌููููููู ู ููุงููุชู ู ูุฑูุตูุงุฏูุง}
Sesungguhnya neraka Jahanam itu adalah tempat yang telah disediakan. (An-Naba: 21)
Yakni tempat yang telah disediakan dan dikhususkan,
{ูููุทููุงุบูููู}
bagi orang-orang yang melampaui batas. (An-Naba: 22)
Mereka adalah para pembangkang, para pendurhaka yang menentang rasul-rasul Allah.
{ู ูุขุจูุง}
sebagai tempat kembali (mereka). (An-Naba: 22)
Yaitu sebagai tempat kembali dan tempat menetap serta tempat mereka berpulang.
Al-Hasan dan Qatadah mengatakan sehubungan dengan makna firman Allah (Subhanahu wa Ta’ala): Sesungguhnya neraka Jahanam itu (padanya) ada tempat pengintai. (An-Naba: 21) Maksudnya, tiada seorang pun yang akan masuk surga melainkan harus melewati neraka. Maka jika ia mempunyai jawaz (paspor), selamatlah ia; dan apabila tidak mempunyainya, maka ia ditahan.
Sufyan As-Sauri mengatakan bahwa di atas neraka terdapat tiga buah jembatan.