Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Cianjur secara resmi mengakhiri program pemberdayaan bagi penyintas gempa bumi setelah berlangsung selama dua tahun.
Acara penutupan yang bermakna ini diadakan di Tanah Wakaf Agro Edu Wisata, Sarampad, Cugenang, Cianjur, pada Sabtu (21/12/2024), dengan dihadiri berbagai tokoh penting.
Syafii Latuconsina, Dewan Pakar MPM Pimpinan Pusat Muhammadiyah, menegaskan bahwa penghentian program ini hanya bersifat administratif.
“MPM dan Lazismu tidak akan pernah berhenti dalam memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Selama masih ada penderitaan rakyat, Muhammadiyah tidak akan beristirahat,” ujarnya penuh semangat.
Acara ini juga dimeriahkan dengan bazar hasil bumi dari para penyintas gempa, yang selama dua tahun terakhir dibina oleh MPM dan Lazismu.
Produk-produk tersebut menjadi bukti nyata keberhasilan program pemberdayaan yang telah dilaksanakan.
Penutupan ini menjadi momen refleksi keberhasilan sekaligus awal komitmen baru untuk terus mendampingi masyarakat demi tercapainya kesejahteraan yang berkelanjutan.
Ketua PDM Cianjur yang membawahi MPM, Heru Khoerudin, menyampaikan bahwa program ini meliputi pemberdayaan di sektor pertanian, peternakan, UMKM, dan perikanan.
“Walaupun program ini resmi berakhir, insyaallah MPM Cianjur akan terus mendampingi masyarakat. Alhamdulillah, perekonomian masyarakat sudah terbantu melalui klaster-klaster pemberdayaan tersebut,” jelas Heru.
Wakil Ketua MPM Wilayah Jawa Barat, Usep Sudrajat, turut memberikan motivasi kepada pelaku UMKM di Cianjur agar terus berkembang dan mampu bersaing. Ia menegaskan,
“Jangan pernah berhenti. Kehadiran Muhammadiyah adalah untuk semesta, demi mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.”
Sebagai bagian dari penutupan, Usep juga mengumumkan rencana penanaman ribuan pohon kopi di Tanah Wakaf Sarampad untuk mendukung penghijauan dan pemberdayaan ekonomi lokal.
Acara ini juga ditandai dengan peluncuran gerakan perempuan petani bernama MTri (Mamak-mamak Petani Muhammadiyah) serta pembentukan lima Pimpinan Ranting Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah baru. (*/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News