Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid (LPCRPM) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mendorong setiap Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) untuk memiliki setidaknya satu masjid percontohan.
Hal ini disampaikan oleh Ketua LPCRPM PP Muhammadiyah Jamaluddin Ahmad dalam Pengajian di Masjid Baitul Mukhlisin Ponorogo, Rabu (25/12/2024).
“Masjid percontohan ini merupakan bagian dari Pedoman Tata Kelola Masjid Musala Muhammadiyah yang diterbitkan oleh PP Muhammadiyah,” ungkap Jamaluddin.
Ia menambahkan bahwa masjid percontohan adalah bagian dari fokus LPCRPM untuk mentransformasi masjid-masjid Muhammadiyah menjadi lebih baik.
Jamal menjelaskan bahwa meskipun secara umum tanggung jawab pengelolaan masjid ada pada Majelis Tabligh, LPCRPM memiliki peran khusus dalam mendirikan dan mengubah masjid menjadi masjid percontohan.
“LPCRPM bertugas untuk mentransformasi, membuat, mendirikan, dan mengubah masjid menjadi masjid percontohan,” jelasnya.
Selain di tingkat PWM, pedoman tersebut juga mendorong pembentukan masjid percontohan di tingkat Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), serta di Cabang dan Ranting Muhammadiyah.
Dalam rangka mendukung tercapainya tujuan ini, LPCRPM PP Muhammadiyah juga menggelar perlombaan yang diikuti oleh masjid-masjid Muhammadiyah dari seluruh Indonesia.
Perlombaan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas masjid-masjid Muhammadiyah di berbagai wilayah.
Sebagai gerakan dakwah, Muhammadiyah mengukur eksistensinya melalui aktifnya cabang, ranting, dan masjid. Jamal menegaskan bahwa cabang dan ranting adalah pusat gerakan Muhammadiyah.
“Muhammadiyah sebagai gerakan pusatnya ada di cabang dan ranting,” ujarnya.
Selain mendorong pembentukan masjid percontohan, LPCRPM juga berupaya untuk meningkatkan jumlah cabang dan ranting Muhammadiyah, karena masih ada beberapa daerah yang belum memiliki cabang atau ranting.
Sebagai bagian dari semangat pengembangan ini, LPCRPM memiliki yel-yel yang mengingatkan pentingnya perkembangan ranting dan cabang serta kemakmuran masjid.
“Ranting itu penting, cabang harus berkembang, masjid makmur memakmurkan. Muhammadiyah sukses dunia, sukses akhirat,” tambah Jamal.
Jamal juga memperbarui yel-yel tersebut dengan tambahan terkait pembinaan masjid: “Masjid makmur memakmurkan. Masjid. Dari masjid kita bangkit. Masjid. Apapun masalahnya masjid solusinya.”
Keberadaan masjid percontohan diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih luas tidak hanya bagi umat, tetapi juga bagi masyarakat di sekitar masjid tersebut. (*/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News