Toleransi dan Keadilan dalam Islam: Pembelajaran dari QS. At-Taubah Ayat 6
foto: fiqhcouncil
UM Surabaya

*) Oleh: Farid Firmansyah, M.Psi,
Anggota Majelis Tabligh PWM Jawa Timur

Ayat dalam Surah At-Taubah, ayat 6, memberikan pelajaran mendalam tentang toleransi, keadilan, dan metode dakwah dalam Islam.

Dalam konteks ayat ini, Allah memerintahkan Rasulullah dan umat Islam untuk memberikan perlindungan kepada orang musyrik yang meminta suaka. Berikut adalah penjelasan tentang nilai-nilai yang terkandung dalam ayat ini:

1. Memberi Kesempatan untuk Mendengar Kebenaran

Allah memerintahkan kaum Muslimin untuk melindungi orang musyrik yang meminta perlindungan dengan tujuan agar mereka memiliki kesempatan untuk mendengar firman Allah. Ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang mengedepankan dialog dan penyampaian kebenaran dengan cara yang baik dan damai, bukan dengan paksaan.

Islam tidak memaksa seseorang untuk memeluk agama ini, melainkan memberikan mereka kesempatan untuk mendengar, memahami, dan mempertimbangkan dengan pikiran dan hati yang jernih.

Perintah ini mencerminkan prinsip dakwah yang lembut. Islam mendorong umatnya untuk menyampaikan ajaran dengan cara yang penuh hikmah, agar mereka yang belum mengetahui kebenaran Islam diberi peluang untuk memahami ajarannya secara langsung.

2. Islam Mengedepankan Kemanusiaan dan Keadilan

Meskipun orang musyrik memiliki keyakinan yang bertentangan dengan Islam, Allah tetap memerintahkan umat Islam untuk memberikan perlindungan kepada mereka yang memintanya.

Hal ini menegaskan bahwa Islam sangat menghargai nilai kemanusiaan, bahkan terhadap mereka yang tidak seiman. Islam tidak membenarkan kekerasan atau penindasan terhadap orang yang mencari perlindungan, apalagi yang berniat untuk mendengar kebenaran.

Poin ini menggambarkan bahwa Islam mengedepankan prinsip keadilan universal, yang tidak membedakan perlakuan terhadap siapa pun berdasarkan keyakinan atau latar belakang mereka. Semua orang berhak mendapatkan perlindungan dan kesempatan untuk mendengar kebenaran.

3. Menunjukkan Bahwa Mereka Belum Tahu (جهل)

Di akhir ayat, Allah berfirman: “ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمۡ قَوۡمٞ لَّا يَعۡلَمُونَ” (Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui). Penjelasan ini mengungkapkan bahwa orang musyrik tidak menyembah selain Allah bukan karena kebencian terhadap Islam, tetapi karena ketidaktahuan.

Oleh karena itu, mereka layak diberi kesempatan untuk memahami Islam dengan benar sebelum mengambil keputusan.

Hikmah yang dapat diambil adalah bahwa Islam mengajarkan kita untuk tidak menghakimi orang lain hanya berdasarkan tindakan mereka tanpa memahami latar belakang dan alasan di baliknya.

Sebelum memutuskan sesuatu, penting untuk memberi kesempatan kepada orang lain untuk belajar dan memahami.

4. Dakwah dengan Aman dan Damai

Selain memberikan perlindungan dan kesempatan untuk mendengar firman Allah, kaum Muslimin juga diperintahkan untuk mengantarkan orang musyrik yang sudah mendengarkan ajaran Islam ke tempat yang aman.

Ini menandakan bahwa Islam sangat menghormati hak seseorang untuk memilih keyakinannya tanpa adanya intimidasi.

Jika setelah mendengarkan firman Allah mereka tetap memilih keyakinannya, kaum Muslimin wajib mengembalikan mereka ke tempat yang aman.

Prinsip ini menguatkan ajaran dalam QS. Al-Baqarah: 256 yang menyatakan, “Tidak ada paksaan dalam agama”. Islam mengajarkan kebebasan beragama dan tidak memaksa orang untuk menerima ajaran tertentu.

Perintah Allah dalam Surah At-Taubah ayat 6 ini mencerminkan beberapa nilai utama dalam Islam:

1. Penyampaian Kebenaran dengan Kasih Sayang dan Tanpa Paksaan: Islam mengedepankan dakwah dengan cara yang lembut dan penuh hikmah.

2. Penghormatan terhadap Kemanusiaan dan Perlindungan bagi Semua Orang: Islam menghargai kemanusiaan, tanpa memandang keyakinan atau latar belakang individu.

3. Mengutamakan Dialog dan Pendidikan, Bukan Konflik: Islam mengajarkan untuk memberikan kesempatan bagi orang lain untuk memahami kebenaran sebelum membuat keputusan.

4. Menjadi Contoh Toleransi dan Keadilan Universal: Islam mengajarkan prinsip toleransi, keadilan, dan kebebasan beragama bagi setiap individu.

Dengan demikian, ayat ini menegaskan bahwa Islam bukan hanya tentang keimanan, tetapi juga tentang bagaimana hidup bersama dengan adil dan penuh kasih sayang kepada seluruh umat manusia. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini