*)Oleh: Muhammad Nashihudin MSI
Ketua Majelis Tabligh PDM JAKARTA TIMUR dan Anggota Majelis Tabligh PWM DKI Jakarta
Thogut artinya setiap yang disembah selain Allah SWT, berupa patung, berhala, pohon batu dan setan. Manusia memiliki kecerdasan intelektual hendaknya tidak tergoda oleh rayuan setan yang sesat menyesatkan.
Sesembahan selain Allah SWT dampak buruknya luar biasa yaitu mereka akan jatuh pada perbuan dosa besar ( syirik). Benda apa pun dan barang apa pun yang disembah selain Allah SWT tidak ada ngaruh pada kemuliaan serta kehidupan seseorang, melainkan menuju kehancuran dan kehinaan di sepanjang waktu dan kondisi.
Oleh karena itu marilah kita mentadabburi ayat ayat berikut ini untuk mendapatkan rida-Nya dan keselamatan hidup di dunia dan akhirat bersih dari dosa besar.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
يٰۤـاَيُّهَا النَّا سُ اِنَّ وَعْدَ اللّٰهِ حَقٌّ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا ۗ وَلَا يَغُرَّنَّكُمْ بِا للّٰهِ الْغَرُوْرُ
“Wahai manusia! Sungguh, janji Allah itu benar, maka janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan janganlah (setan) yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah.”
اِنَّ الشَّيْطٰنَ لَـكُمْ عَدُوٌّ فَا تَّخِذُوْهُ عَدُوًّا ۗ اِنَّمَا يَدْعُوْا حِزْبَهٗ لِيَكُوْنُوْا مِنْ اَصْحٰبِ السَّعِيْرِ
“Sungguh, setan itu musuh bagimu, maka perlakukanlah ia sebagai musuh, karena sesungguhnya setan itu hanya mengajak golongannya agar mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.”
(QS. Fatir 35: Ayat 6)
Adapun dampak buruk untuk para pemuja setan dan menyembah berhala itu adalah mereka semua akan menjadi bahan bakar nya api neraka.
Sungguh, dengan angan angan kosong setan memperdaya manusia melalui proses yang unik dan asik untuk membuat mereka terjebak dalam dosa besar yaitu syirik seperti menjanjikan keuntungan besar tapi malah mereka rugi yang sangat luar biasa karena akan masuk neraka selama lamanya..
1. Setan yang dipuja manusia akan lari meninggalkan mereka
يُوْلِجُ الَّيْلَ فِى النَّهَا رِ وَيُوْلِجُ النَّهَا رَ فِى الَّيْلِ ۚ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَا لْقَمَرَ كُلٌّ يَّجْرِيْ لِاَ جَلٍ مُّسَمًّى ۗ ذٰ لِكُمُ اللّٰهُ رَبُّكُمْ لَـهُ الْمُلْكُ ۗ وَا لَّذِيْنَ تَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِهٖ مَا يَمْلِكُوْنَ مِنْ قِطْمِيْرٍ
“Dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing beredar menurut waktu yang ditentukan. Yang (berbuat) demikian itulah Allah Tuhanmu, milik-Nya-lah segala kerajaan. Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tidak mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari.”
اِنْ تَدْعُوْهُمْ لَا يَسْمَعُوْا دُعَآءَكُمْ ۚ وَلَوْ سَمِعُوْا مَا اسْتَجَا بُوْا لَـكُمْ ۗ وَيَوْمَ الْقِيٰمَةِ يَكْفُرُوْنَ بِشِرْكِكُمْ ۗ وَلَا يُـنَـبِّـئُكَ مِثْلُ خَبِيْرٍ
“Jika kamu menyeru mereka, mereka tidak mendengar seruanmu, dan sekiranya mereka mendengar, mereka juga tidak memperkenankan permintaanmu. Dan pada hari Kiamat mereka akan mengingkari kemusyrikanmu dan tidak ada yang dapat memberikan keterangan kepadamu seperti yang diberikan oleh (Allah) Yang Maha Mengetahui.”
(QS. Fatir 35: Ayat 13-14)
2. Apapun yang disembah selain Allah tidak akan mampu mengabulkan doa permohonan
اِنَّ الَّذِيْنَ تَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ عِبَا دٌ اَمْثَا لُـكُمْ فَا دْعُوْهُمْ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لَـكُمْ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ
“Sesungguhnya mereka (berhala-berhala) yang kamu seru selain Allah adalah makhluk (yang lemah) yang serupa juga dengan kamu. Maka, serulah mereka lalu biarkanlah mereka memperkenankan permintaanmu, jika kamu orang yang benar.”
(QS. Al-A’raf 7: Ayat 194)
3. Berhala itu tidak mampu menolong dirinya sendiri
وَا لَّذِيْنَ تَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِهٖ لَا يَسْتَطِيْعُوْنَ نَـصْرَكُمْ وَلَاۤ اَنْفُسَهُمْ يَنْصُرُوْنَ
“Dan berhala-berhala yang kamu seru selain Allah tidaklah sanggup menolongmu, bahkan tidak dapat menolong dirinya sendiri.””
وَاِ نْ تَدْعُوْهُمْ اِلَى الْهُدٰى لَا يَسْمَعُوْا ۗ وَتَرٰٮهُمْ يَنْظُرُوْنَ اِلَيْكَ وَهُمْ لَا يُبْصِرُوْنَ
“Dan jika kamu menyeru mereka (berhala-berhala) untuk memberi petunjuk, mereka tidak dapat mendengarnya. Dan kamu lihat mereka memandangmu padahal mereka tidak melihat.”
(QS. Al-A’raf 7: Ayat 197-198)
4. Apa yang disembah selain Allah Subhanahu Wa Ta’ala tidak ada satupun manfaatnya
وَمِنَ النَّا سِ مَنْ يَّعْبُدُ اللّٰهَ عَلٰى حَرْفٍ ۚ فَاِ نْ اَصَا بَهٗ خَيْرٌ ٱِطْمَاَ نَّ بِهٖ ۚ وَاِ نْ اَصَا بَتْهُ فِتْنَةُ ٱِنْقَلَبَ عَلٰى وَجْهِهٖ ۚ خَسِرَ الدُّنْيَا وَا لْاٰ خِرَةَ ۗ ذٰلِكَ هُوَ الْخُسْرَا نُ الْمُبِيْنُ
“Dan di antara manusia ada yang menyembah Allah hanya di tepi, maka jika dia memperoleh kebajikan, dia merasa puas dan jika dia ditimpa suatu cobaan, dia berbalik ke belakang. Dia rugi di dunia dan di akhirat. Itulah kerugian yang nyata.”
يَدْعُوْا مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ مَا لَا يَضُرُّهٗ وَمَا لَا يَنْفَعُهٗ ۗ ذٰلِكَ هُوَ الضَّلٰلُ الْبَعِيْدُ
“Dia menyeru kepada selain Allah sesuatu yang tidak dapat mendatangkan bencana dan tidak (pula) memberi manfaat kepadanya. Itulah kesesatan yang jauh.”
يَدْعُوْا لَمَنْ ضَرُّهٗۤ اَقْرَبُ مِنْ نَّـفْعِهٖ ۗ لَبِئْسَ الْمَوْلٰى وَلَبِئْسَ الْعَشِيْرُ
“Dia menyeru kepada sesuatu yang (sebenarnya) bencananya lebih dekat daripada manfaatnya. Sungguh, itu seburuk-buruk penolong dan sejahat-jahat kawan.”
(QS. Al-Hajj 22: Ayat 11-13)