*) Oleh: Ali Efendi, M.Pd,
Kepala SMPM 14 Ponpes Karangasem & Pengurus Wilayah IGI Jawa Timur
Tahun 2024 tinggal menghitung hari. Sebentar lagi, kita akan menyambut tahun baru 2025. Perjalanan hidup selama tahun 2024 tentu menyimpan banyak catatan amal perbuatan.
Ada yang sesuai rencana, namun ada pula yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan di tahun mendatang.
Dalam beberapa hari terakhir ini, kita masih memiliki kesempatan untuk memperbanyak amal saleh sebelum tahun berganti, atau bahkan sebelum ajal menjemput.
Perlu diingat bahwa kematian adalah sebuah keniscayaan yang pasti datang kepada setiap makhluk.
Allah SWT berfirman:
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌۭ ۖ فَإِذَا جَآءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَـْٔخِرُونَ سَاعَةًۭ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ
“Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya, mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya” (QS. Al-A’raf: 34).
Selain itu, Allah SWT juga mengingatkan dalam QS. Al-Ankabut ayat 57:
كُلُّ نَفْسٍۢ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۖ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.”
Kematian adalah rahasia Allah yang tidak diketahui oleh manusia. Tidak ada yang tahu kapan waktunya, di mana terjadinya, dalam kondisi apa, atau pada usia berapa.
Oleh karena itu, memperbanyak amal saleh adalah solusi terbaik untuk mempersiapkan bekal kembali kepada-Nya.
Pepatah Arab mengingatkan:
وَاعْمَلْ لِآخِرَتِكَ كَأَنَّكَ تَمُوْتُ غَدًا
“Beramallah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati besok pagi.”
Tidak ada yang bisa memastikan apakah kita akan mencapai tahun 2025. Karena itu, meningkatkan amal saleh, baik secara kuantitas maupun kualitas, adalah hal yang mendesak.
Sementara itu, perbuatan yang tidak berguna dan tidak bermanfaat sebaiknya segera ditinggalkan agar kita beruntung dan mendapatkan kebaikan.
Sebagaimana firman Allah SWT:
وَٱلَّذِينَ هُمْ عَنِ ٱللَّغْوِ مُعْرِضُونَ
“Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna” (QS. Al-Mu’minun: 3).
Rasulullah saw juga bersabda, sebagaimana hadits dari Abu Hurairah ra:
مِنْ حُسْنِ إِسْلَامِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لَا يَعْنِيهِ
“Di antara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat” (HR. Tirmidzi).
Salah satu ciri mukmin sejati adalah menjauhkan diri dari hal-hal mubazir dan lebih memilih kegiatan yang bernilai manfaat.
Mengisi penghujung tahun dengan amal yang bermanfaat, seperti muhasabah atau evaluasi diri, adalah langkah bijak untuk mempersiapkan tahun baru.
Sebagai seorang muslim, tahun baru adalah momentum untuk memperbaiki diri. Dengan meningkatkan amal ibadah dan doa, kita berharap menjadi pribadi yang lebih baik dan tergolong sebagai orang yang beruntung (raabih) di tahun 2025.
Semoga sisa waktu di penghujung tahun ini dapat kita isi dengan amal saleh yang menjadi bekal terbaik menuju kehidupan yang diridhai Allah SWT.
وَٱللَّهُ خَيْرٌۭ وَأَبْقَىٰ
“Dan (balasan) dari Allah adalah lebih baik dan lebih kekal” (QS. Taha: 73).
Amin. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News