) Oleh: Dr. Ajang Kusmana
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
احْضرُوا الذكرَ، وادْنُوا من الإمَام، فإن الرجل لا يَزالُ يَتَبَاعَدُ حتى يُؤَخرُ في الجنة، وإن دَخَلَهَا
“Hadirilah khutbah Jumat dan mendekatlah kepada imam. Karena seorang yang selalu jauh dari imam, menyebabkan ia terbelakang dalam memasuki surga, andai ia memasukinya kelak.” (HR. Abu Daud 1198, Al Hakim 1/289, Ahmad 5/11)
Dalam riwayat lain, lafadz yang digunakan adalah:
“Hadirilah (khutbah) Jum’at…” (HR. As-Suyuthi dalam Jami’ Ash-Shaghir, 261)
Derajat Hadis
Imam Al-Hakim menyatakan, “Hadits ini shahih sesuai dengan syarat Imam Muslim,” yang juga disetujui oleh Adz-Dzahabi. Sementara itu, Al-Albani juga menilai hadits ini shahih sebagaimana yang diungkapkan oleh dua ulama sebelumnya.
Faidah Hadits
Hadis ini mengandung berbagai faidah yang dapat kita ambil sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya:
Anjuran Mendekat kepada Imam Saat Khutbah Jumat
Para ulama berbeda pendapat mengenai makna “dhikr” dalam hadis ini. Al-‘Aini dalam Syarh Sunan Abi Daud menafsirkan bahwa hadis ini mengajarkan kita untuk mendekat kepada imam saat khutbah Jum’at.
Beberapa naskah lain juga menyebutkan saat ceramah, namun tafsiran yang pertama lebih shahih dan diterima oleh banyak ulama.
Hadis ini juga menjadi dalil yang menganjurkan kita untuk segera hadir dan tidak terlambat untuk mengikuti salat Jumat, serta mengingatkan kita akan pentingnya posisi dekat dengan imam dalam setiap kesempatan salat berjamaah.
Posisi Duduk yang Dekat dengan Imam Memengaruhi Derajat di Surga
Dalam hadis ini, Rasulullah mengingatkan kita bahwa semakin dekat posisi kita dengan imam, semakin cepat pula kita masuk surga, jika Allah menghendakinya.
Sebaliknya, semakin jauh kita, semakin lambat kita dalam memasuki surga, bahkan bisa jadi derajat kita terbelakang.
Penjelasan Ali Al-Qari
Ali Al-Qari menjelaskan bahwa “Hadirilah khutbah” berarti kita harus hadir dalam khotbah yang penuh dengan zikir kepada Allah dan nasihat untuk umat.
“Mendekatlah” berarti kita harus mendekat sedekat mungkin dengan imam, dengan syarat tidak melakukan hal yang haram.
Sementara “menjauh” berarti menjauh dari tempat-tempat kebaikan tanpa udzur, yang dapat menyebabkan seseorang terbelakang dalam mencapai tingkatan surga.
Peringatan untuk Tidak Menjauh dari Tempat yang Mulia
Ali Al-Qari menukil perkataan Ath-Thibbi yang mengatakan bahwa orang yang selalu memilih tempat yang jauh dari imam, seperti tidak memilih shaf pertama, akan terpinggirkan dan ditempatkan di barisan yang lebih rendah, yaitu orang-orang yang lebih memilih hal-hal yang rendahan daripada yang lebih tinggi derajatnya.
Peringatan untuk Yang Tidak Hadir
Al-Munawi juga mengingatkan kita, “Jika demikian keadaan orang yang terlambat, maka bagaimana lagi dengan orang yang malah tidak hadir sama sekali?” (Faidhul Qadhir, 1/194)
Ayat-Ayat Al-Qur’an yang Relevan
Surah Al-Jumu’ah (62:9)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِصَلاَةِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّـهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ
Ayat ini mengajarkan kita untuk segera hadir dan menanggalkan segala kesibukan duniawi untuk mengutamakan shalat Jum’at. Hal ini selaras dengan hadits yang mengajak untuk mendekat kepada imam saat khutbah Jum’at.
Surah Al-Ahzab (33:56)
إِنَّ اللَّـهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Ayat ini mempertegas pentingnya menghormati Nabi Muhammad SAW dan para pemimpin yang membawa kepada kebaikan. Mendekatkan diri kepada imam, sebagai penerus ajaran Nabi, merupakan bentuk penghormatan dan kepatuhan terhadap Allah dan Rasul-Nya.
Surah Al-Mujadilah (58:11)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمُ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّـهُ لَكُمْ ۚ وَإِذَا قِيلَ انشُزُوا فَانشُزُوا يَرْفَعِ اللَّـهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ
Ayat ini mengingatkan kita akan pentingnya adab dalam majelis ilmu, seperti mendekat kepada imam saat khutbah, serta menghargai posisi-posisi yang mulia dalam ibadah dan kehidupan.
Hadis ini mengajarkan kita pentingnya mendekatkan diri kepada imam, baik dalam shalat maupun khotbah Jumat.
Hal ini bukan hanya berhubungan dengan aspek ibadah, tetapi juga berpengaruh pada derajat kita di surga.
Semoga kita senantiasa bisa mendekatkan diri kepada Allah dengan mengikuti ajaran Nabi, menjauhi kebiasaan yang merendahkan diri, dan memperoleh tempat yang tinggi di sisi-Nya. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News