Pesona Keindahan Orang-Orang Beriman
foto: imb.org
UM Surabaya

*) Oleh: Masroin Assafani, MA,
Wakil Ketua PDM Lamongan

Keindahan orang-orang beriman lahir dari jiwa yang jernih dan hati yang bersih, sehingga memancarkan pesona dalam pergaulan.

Pesona tersebut merupakan refleksi dari kepribadian yang menghiasi diri mereka dengan akhlak mulia (akhlakul karimah), menjauhkan diri dari akhlak tercela (akhlak madzmumah), serta mendekatkan diri pada akhlak terpuji (akhlak mahmudah).

Keindahan ini tidak hanya tercermin pada aspek rohani, tetapi juga pada aspek jasmani.

Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala:

قُلْ مَنْ حَرَّمَ زِينَةَ اللّٰهِ الَّتِيْۤ اَخْرَجَ لِعِبَا دِهٖ وَا لطَّيِّبٰتِ مِنَ الرِّزْقِ ۗ قُلْ هِيَ لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا خَا لِصَةً يَّوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ كَذٰلِكَ نُفَصِّلُ الْاٰ يٰتِ لِقَوْمٍ يَّعْلَمُوْنَ

“Katakanlah (Muhammad), ‘Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah disediakan untuk hamba-hamba-Nya dan rezeki yang baik-baik?’ Katakanlah, ‘Semua itu untuk orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, dan khusus (untuk mereka saja) pada hari Kiamat.’ Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu untuk orang-orang yang mengetahui.” (QS. Al-A’raf 7: Ayat 32)

Kandungan Ayat

Allah menegaskan bahwa keindahan dan rezeki yang baik adalah karunia yang disediakan untuk hamba-hamba-Nya.

Semua kenikmatan dunia diperuntukkan bagi orang-orang beriman, baik di dunia maupun secara eksklusif di akhirat.

Ayat ini menjelaskan bahwa Islam menghargai keindahan sebagai bagian dari kehidupan yang diberkahi.

Pelajaran (Ibrah)

Keindahan dalam Islam:

Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Allah itu Indah dan mencintai keindahan.” (HR. Muslim).

Oleh karena itu, Islam sangat memperhatikan keindahan dalam segala aspek kehidupan.

Keindahan Fisik dan Rohani:

Orang beriman dianjurkan untuk mengonsumsi makanan halal, mengenakan pakaian bersih dan indah, serta menjaga keseimbangan antara keindahan rohani dan jasmani.

Keselarasan Jasmani dan Rohani:

Keindahan seorang mukmin terwujud ketika unsur rohani diisi dengan kerohanian yang tulus dan unsur jasmani dilengkapi dengan hal-hal yang halal dan baik.

Catatan Penting

Ada persepsi bahwa seseorang yang berstatus wali harus terlihat lusuh dan tidak terawat. Pandangan ini bertentangan dengan ayat Al-Qur’an yang menekankan pentingnya menjaga penampilan yang baik.

Islam memberikan perhatian besar pada kesopanan dalam berpakaian, sebagaimana tercantum dalam QS. An-Nur: 31 dan QS. Al-Ahzab: 59.
Hikmah

Peribahasa Jawa mengatakan: “Ajining diri saka lati, ajining raga saka busana.”
(Harga diri seseorang terlihat dari perkataannya, dan kehormatan tubuh terlihat dari pakaiannya.)

Hal ini mengajarkan bahwa keindahan pribadi seorang mukmin tercermin dari tutur kata yang baik dan penampilan yang pantas.

Doa

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنتَ السَّمِيعُ العَلِيمُ

“Ya Tuhan kami, terimalah (amalan) dari kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah 2:127)

Doa ini mengajarkan pentingnya ikhlas dalam beramal, seperti yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim. Allah Maha Mendengar doa hamba-Nya dan Maha Mengetahui niat yang ada di hati mereka. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini