Harta Halal Barakah dengan Berwirausaha
Ilustrasi foto: unsplash
UM Surabaya

Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam pernah berdagang bersama pamannya, Abu Thalib.

Maka mengapa kita merasa ragu ketika ingin memulai berbisnis/ berwirausaha/ berniaga? Bahkan Nabi-nabi terdahulu juga mereka bekerja sendiri.

Dari Miqdam bin Ma’dikarib radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Muhammad saw bersabda:

“Tidaklah seorang pun memakan makanan sama sekali yang lebih bagus dari memakan dari hasil kerja tangannya sendiri dan Nabiyyullah Dawud dahulu memakan dari hasil kerja tangannya sendiri.” (HR Al-Bukhari)

Nabi saw bersabda:

“Zakariyya adalah seorang tukang kayu.” (Sahih, HR. Muslim dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)

Firman Allah Swt:

“Apabila telah ditunaikan salat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. (QS. al-Jumu’ah : 10)

Imam al-Qurthubi ketika menafsirkan ayat ini mengatakan:

”Apabila kalian sudah selesai salat maka bertebaranlah kalian di atas muka bumi untuk berdagang, atau bekerja dalam rangka memenuhi kebutuhan kalian, dari rezeki Allah Azza Wa Jalla.”

Dalil sahih dari hadis Nabi saw yang menunjukkan tentang pentingnya bekerja adalah hadis yang dikeluarkan oleh Imam Bukhari riwayat az-Zubair bin Awwam berikut ini:

“Dari Az Zubair bin Al ‘Awam radliallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Demi Zat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh seorang dari kalian yang mengambil talinya lalu dia mencari seikat kayu bakar dan dibawa dengan punggungnya kemudian dia menjualnya lalu Allah mencukupkannya kebutuhannya dengan kayu bakar tersebut, itu lebih baik baginya daripada dia meminta -minta kepada manusia, baik manusia itu memberinya atau menolaknya”. (HR. Bukhari). (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini