Berita Profetik Rekaman Kehidupan
foto: muslimSG
Allah mencatat seluruh amal perbuatan manusia, baik yang bernilai maupun tidak, atau yang kasat mata dan yang tersembunyi.
Semua itu tercatat dengan rapi dan tidak mungkin hilang. Namun bagi manusia yang tidak percaya akhirat, menolak catatan amal itu, dan mereka beranggapan tidak ada hari pertanggung jawaban.
Mata mereka terbelalak ketika dihadirkan semua catatan amal perbuatannya ketika di dunia.
Alquran pun merekam dan menunjukkan seluruh kegiatan manusia, baik yang kecil yang besar, sehingga mereka heran  melihat catatan amalnya tercatat tanpa ada satu pun yang hilang.
Pencatatan Amal
Kalau umumnya manusia tidak menyadari amal perbuatannya tercatat dengan detail dan rapi, namun Alquran menunjukkan hal yang sebaliknya.
Amalan manusia akan tercatat secara rinci, baik yang disadari maupun yang tidak. Seperti menyingkirkan batu kerikil di jalan, atau memberi minum binatang.
Bahkan perbuatan yang sia-sia, seperti nongkrong di pinggir jalan, tidur-tiduran di kamar dalam waktu yang lama, atau berangan-angan tanpa tindakan. Semua perbuatan ini akan tercatat secara detail.
Hal ini direkam dengan baik oleh Alquran sebagaimana firman-Nya:
وَمَا تَكُوْنُ فِيْ شَأْنٍ وَّمَا تَتْلُوْا مِنْهُ مِنْ قُرْاٰ نٍ وَّلَا تَعْمَلُوْنَ مِنْ عَمَلٍ اِلَّا كُنَّا عَلَيْكُمْ شُهُوْدًا اِذْ تُفِيْضُوْنَ فِيْهِ ۗ وَمَا يَعْزُبُ عَنْ رَّبِّكَ مِنْ مِّثْقَا لِ ذَرَّةٍ فِى الْاَ رْضِ وَلَا فِى السَّمَآءِ وَلَاۤ اَصْغَرَ مِنْ ذٰلِكَ وَلَاۤ اَكْبَرَ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ
“Dan tidaklah engkau (Muhammad) berada dalam suatu urusan, dan tidak membaca suatu ayat Alquran serta tidak pula kamu melakukan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu ketika kamu melakukannya.
Tidak lengah sedikit pun dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah, baik di Bumi maupun di langit. Tidak ada sesuatu yang lebih kecil dan yang lebih besar daripada itu, melainkan semua tercatat dalam Kitab yang nyata(Lauh Mahfuz).” (QS. Yunus :  61)
Alquran menunjukkan bahwa perbuatan manusia yang dipandang sepele akan dicatat di dalam buku yang akan terjaga selamanya, dan tidak satu pun makhluk yang mengetahuinya.
Islam memotivasi manusia untuk berbuat kebaikan dan nanti akan disaksikan sehingga menjadi kebanggaan. Salat 2 rakaat Fajr merupakan amalan ringan namun mendapatkan keutamaan melebihi dunia dan seisinya.
Membaca Alquran memiliki keutamaan sepuluh kebaikan dalam satu hurufnya. Mengunjungi orang sakit di pagi hari akan didoakan oleh malaikat hingga sore hari.
Memberi makanan berbuka kepada orang yang berpuasa, akan mendapatkan pahala senilai pahala orang yang berpuasa.
Berita Mengagetkan
Orang-orang yang tidak mempercayai hari pertanggungjawaban di akherat kelak akan menyesali perbuatannya ketika di dunia. Mereka menyangka segala amal perbuatannya hilang begitu saja, tanpa ada jejak.
Mereka minum-minuman keras (khamr) dengan alasan menghangatkan badan, membuka aurat sehingga orang lain bisa tergoda, pergaulan bebas laki-laki dan perempuan atas dasar suka sama suka.
Mengadu domba antar umat Islam sehingga terjadi konflik dan perpecahan, merusak pemikiran umat Islam dengan menebarkan budaya hedonis, sehingga membuat umat Islam lalai terhadap kewajiban agamanya.
Berkonspirasi menuduh umat Islam sebagai penyebar terorisme dan radikalisme serta intoleransi.
Semua perbuatan di atas dianggap hilang begitu saja tanpa balasan. Sementara Alquran menunjukkan bahwa semua perbuatan seperti minum-minuman keras, membuka aurat, mengadu domba antar umat Islam, dan merusak pemikiran umat Islam, bukan hanya tercatat tetapi akan dibalas.
Hal ini ditegaskan Alquran sebagaimana firman-Nya:
 وَوُضِعَ الْكِتٰبُ فَتَرَى الْمُجْرِمِيْنَ مُشْفِقِيْنَ مِمَّا فِيْهِ وَ يَقُوْلُوْنَ يٰوَيْلَـتَـنَا مَا لِ هٰذَا الْـكِتٰبِ لَا يُغَا دِرُ صَغِيْرَةً وَّلَا كَبِيْرَةً اِلَّاۤ اَحْصٰٮهَا ۚ وَوَجَدُوْا مَا عَمِلُوْا حَا ضِرًا ۗ وَ لَا يَظْلِمُ رَبُّكَ اَحَدًا
“Dan diletakkanlah Kitab (catatan amal), lalu engkau akan melihat orang yang berdosa merasa ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata, “Betapa celaka kami,
Kitab apakah ini, tidak ada yang tertinggal, yang kecil dan yang besar melainkan tercatat semuanya,” dan mereka dapati (semua) apa yang telah mereka kerjakan (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menzalimi seorang jua pun.” (QS. Al-Kahfi :  49)
Alquran menggambarkan ekspresi penyesalan mereka atas semua perbuatan yang dilakukan sehingga merusak umat manusia, khususnya umat Islam.
Mereka ingin kembali ke dunia untuk berbuat baik dalam rangka memproduksi kebaikan dan menebar kemaslahatan.
Tetapi hal itu merupakan sesuatu yang sia-sia karena tidak mungkin bisa hidup lagi. Kalau pun dihidupkan kembali ke dunia, mereka pasti akan melakukan perbuatan yang sama dan mengulang perbuatan munkar.
Hal itu sebagaimana ditegaskan Allah dalam Alquran:
“Seandainya kami dikembalikan ke dunia, tentu kami tidak akan mendustakan ayat-ayat Tuhan Kami, serta menjadi orang-orang yang beriman. Tetapi (sebenarnya) bagi mereka telah nyata kejahatan yang mereka sembunyikan dahulu.
Seandainya mereka dikembalikan ke dunia, tentu mereka akan mengulang kembali apa yang telah dilarang mengerjakannya. Mereka itu sungguh pendusta.” (QS. Al-An’am : 27-28)
Kalau Alquran mengabarkan akan mencatat semua perbuatan secara detail dan hal itu dibantah oleh orang-orang yang menolak hari kebangkitan.
Namun mereka akan menyesal ketika menyaksikan hari yang membelalakkan mata mereka. Itulah rekaman profetik kehidupan manusia yang akan disaksikan pada hari kebangkitan. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini