Terbebas dari Segala Penyakit Hati
foto: saaol.com
UM Surabaya

Allah Swt memerintahkan kepada hamba-Nya yang beriman untuk memenuhi hal hal yang dapat mewujudkan iman dan takwa, baik amalan yang dilakukan secara tersembunyi ataukah terang terangan dalam setiap keadaan.

“Barang siapa yang niatnya untuk menggapai akhirat, maka Allah akan memberikan kecukupan dalam hatinya, Dia akan menyatukan keinginannya yang tercerai berai, dunia pun akan dia peroleh dan tunduk hina padanya.

Barang siapa yang niatnya hanya untuk menggapai dunia, maka Allah akan menjadikan dia tidak pernah merasa cukup, akan mencerai beraikan keinginannya, dunia pun tidak dia peroleh kecuali yang telah ditetapkan baginya.” (HR. Tirmidzi)

Maka bersungguh-sunggulah dengan melakukan banyak amalan yang dapat mengantarkan pada akhirat. Lalu bersihkanlah jalan tersebut dari berbagai duri dan rintangan.

“Hai orang orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Hasyr : 18)

Hati yang bersih adalah yang terbebas dari segala penyakit hati. Hati yang bersih dapat membuat amal ibadah yang dikerjakan dapat diterima oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Hati yang bersih juga akan membawa manusia kepada ketenangan hidup dan kekhusyukan dalam beribadah. Sebaliknya, hati yang kotor cenderung membawa manusia untuk berbuat maksiat.

Hati yang bersih dapat membedakan antara hal baik dan buruk. Jika seseorang tidak mengetahui hal tersebut, berarti hatinya belum bersih dan belum terpuji.

“Maka tidak pernahkah mereka berjalan di bumi, sehingga hati (akal) mereka dapat memahami, telinga mereka dapat mendengar? Sebenarnya bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada.” (QS. Al Hajj : 46)

Seseorang tidak akan mendapatkan hasil dari amalnya, melainkan apa yang telah diniatkan.

Jika ia meniatkan untuk kebaikan niscaya akan memperoleh kebaikan dan jika meniatkan untuk kejelekan, maka akan memperoleh keburukan.

“Sesungguhnya segala amal tergantung pada niat dan sesungguhnya tiap-tiap orang akan memperoleh balasan dari apa yang diniatkannya…” (HR. Bukhari)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini