5 Persoalan yang Jadi Perhatian Pendidikan di Muhammadiyah
Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 6 Surabaya Munahar M.Si memberi pelajaran siswanya. foto: dok/sdm 6
UM Surabaya

Sedikitnya, ada lima persoalan yang menjadi perhatian dunia pendidikan di Muhammadiyah.

Persoalan pertama yang mendesak untuk menjadi perhatian sekolah Muhammadiyah adalah transformasi digital.

Sekolah-sekolah Muhammadiyah untuk responsif dan adaptif terhadap perubahan ini. Menjawab persoalan itu, Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah sedang mengembangkan EduMu.

Untuk diketahui, EduMu merupakan aplikasi digital yang dirancang khusus oleh Muhammadiyah di mana pihak sekolah, guru, orang tua dan murid dapat menginput serta mengakses informasi sekolah dan akademik secara langsung dalam seluruh rangkaian proses pendidikan di sekolah.

Dikdakmes PNF saat ini juga sedang membangun sinergi dengan Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah (PTMA) untuk pengembangan SDM tenaga pendidikan.

Kolaborasi dan sinergi dengan PTMA tersebut sebagai persoalan kedua yang harus diperhatikan oleh sekolah-sekolah Muhammadiyah, yaitu arah penjaminan mutu pendidikan salah satunya dengan pengembangan potensi yang dimiliki oleh SDM tenaga pendidikan, melalui pendidikan lanjut di PTMA.

Persoalan ketiga adalah perubahan kurikulum Ismuba atau Al Islam-Kemuhammadiyahan-Bahasa Arab.

Sebagai pengetahuan atau muatan dasar bagi peserta didik di sekolah-sekolah Muhammadiyah, Ismuba harus diperkuat dengan activity based-nya, yaitu menghadirkan Ismuba yang menyenangkan, asik dan menggembirakan.

Keempat adalah upaya serius akselerasi sekolah Muhammadiyah khususnya di Bantul dalam mengupayakan kepercayaan masyarakat kepada sekolah Muhammadiyah.

Dan kelima, tentang pendidikan karakter yang tak boleh lepas untuk menjadikan sekolah yang unggul dan berkemajuan.

Di sisi lain, menjaga jati diri sekolah Muhammadiyah sebagai tempat belajar yang inklusif juga penting. Yaitu sekolah yang menerima peserta didik tanpa memandang latar belakangnya.

Salah satu yang dikembangkan adalah menjadi madrasah inklusif. Di mana menerima siswa dari berbagai kondisi dan latar belakang siswa.

Ini sejalan dengan spirit persyarikatan Muhammadiyah yang menghadirkan sekolah untuk semua kalangan dengan berbagai latar belakang. (*)

(Disampaikan Ketua Majelis Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah Didik Suhardi di Kabupaten Bantu, 8 Juni 2023)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini