Maarif Institute menyelenggarakan peluncuran buku “Muhammadiyah dan Penguatan Semangat Keindonesiaan: Sosial, Ekonomi dan Pendidikan”, Rabu (21/6/2023).
Peluncurn buku ini bekerja sama dengan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (Uhamka).
Melalui kolaborasi keilmuan ini, Rektor Uhamka Prof. Gunawan Suryoputro menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang memiliki komitmen untuk keilmuan, khususnya dalam bidang Kemuhammadiyahan dan Keindonesiaan.
Kerja sama seperti ini bisa memperkuat etos keilmuan di lingkungan civitas akademika.
Kata dia, tema-tema riset dalam buku ini penting dibaca oleh generasi muda agar mereka mendapatkan wawasan pengetahuan, utamanya tentang pembudayaan kesetaraan dan keadilan gender, sehingga mereka mampu meningkatkan kualitas hidup, dan bisa berperan di berbagai bidang kehidupan dan pembangunan.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Maarfi Institute Abd Rohim Ghazali menjelaskan soal isu-isu pendidikan, pendampingan hukum, kesejahteraan sosial, pemberdayaan ekonomi, ketidakadilan gender, kekerasan, perdagangan perempuan dan anak, kemiskinan, serta berbagai permasalahan sosial lainnya.
Termasuk pandangan keagamaan yang bias gender, hingga kini masih sangat memprihatinkan.
Buku ini, menurut Rohim, menyajikan berbagai tulisan hasil riset para peneliti muda yang tergabung dalam program MAARIF Fellowship (MAF) 2021-2022 tentang isu-isu tersebut.
Dia yakin, tulisan-tulisan hasil para peneliti muda yang terdapat dalam buku ini mampu memberikan perspektif yang mencerahkan, berorientasi pada pembebasan, transformatif, sesuai arah dan cita-cita Islam berkemajuan.
Rohim menegaskan, salah satu tujuan dari kegiatan MAF ini adalah memperkuat tradisi riset serta kaderisasi intelektual di kalangan generasi muda milenial.
Mukhaer Pakkanna, yang juga menjadi salah satu Dewan Juri MAF, menyampaikan selamat kepada para peneliti yang telah merampungkan risetnya hingga terbit menjadi buku.
Isu-isu tentang Pendidikan, sosial dan pemberdayaan ekonomi merupakan isu krusial yang memerlukan kajian dan penelitian secara berkelanjutan.
Menurutnya, isu tentang pemberdayaan masyarakat, misalnya, dinilai sangat penting karena bisa meningkatkan kemampuan serta mewujudkan kemandirian masyarakat agar terlepas dari ketergantungan dan keterbelakangan. (*/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News