Dia yang Tak Pernah Meninggalkanmu
foto: webmuslimah.com
UM Surabaya

Semua yang kau cintai kan pergi meninggalkanmu atau berpisah denganmu. Sang kekasih bernama manusia tak akan rela memadu kasih lagi denganmu manakala kau telah terbujur kaku, mengeras, dan tak bernyawa.

Dengan berat hati ia akan menjauhkanmu dari rumah kediamanmu, untuk dibenamkan dalam perut bumi yang gelap lagi maha sempit.

Kasihan dirimu ketika tak lagi nama dan gelarmu disebut-sebut manusia. Kau akan dipanggil dengan gelar baru” jenazah”.

Orang akan berkata tanpa ragu dan bimbang, ”Bawa jenazahnya ke mari, letakkan jenazahnya di sini, angkat jenazahnya ke mari”.

Mana gelar kehormatanmu? Mana lagi jabatan yang yang sandang? Mana anak dan istrimu, kerabat dan handai tolanmu?

Mereka telah kembali dalam dunia mereka, ada pun dirimu kan segera dilupakan seiring dengan berjalannya gugusan hari, bulan, dan tahun.

Ada Zat Yang Maha Baik yang kan terus setia membersamaimu dengan kasih sayangnya, rahmat dan taufik-Nya sejak kau masih dalam alam janin, kemudian keluar dari rahim dalam dekapan sang bunda.

Yang tidak pernah membiarkanmu dan meninggalkanmu walau sesaat, yang kasih sayangnya tanpa pamrih dan tendensi, walau pun dikau selalu lupakan Dia dan lalai mengingat-Nya.

Dialah yang menjagamu dalam gelapnya alam rahim sang ibu, menyiapkan untukmu hangatnya susu dan kasih sayang ibu, meliputimu dengan limpahan nikmatnya hingga kau besar, berkedudukan, berpangkat, dan berharta.

Setia menemanimu manakala semua makhluk menjauh dari liang kuburmu, hingga datangnya hari pembalasan, hari berbangkit, hari manakala dikau berdiri di hadapannya dan manakala melintas jembatan shirath, hingga memudahkan bagimu jalan ke surga.

Dialah Allah Rabbul Alamin, yang Rahman lagi Rahim, Al barrur Rahim.

Tidakkah dirimu mau mengenalnya, mengetahui nama dan sifat-sifatnya, bersujud di hadapan keagungannya, menangis memohon ampunan di haribaaan kasih- sayangnya?

Dialah Zat Yang Layak Dicinta dari segala sudut dan sisi, yang selalu mengabulkan doa-doamu, melindungimu dari mara bahaya, mengijabah harap dan asamu.

Dialah Allah Rabbi wa Rabbakum.

Kembalilah pada-Nya dan berlarilah menuju-Nya. Merintihlah agar tak diharamkan menatap wajah-Nya, bertemu dengan-Nya, berdialog langsung tanpa perantara.

Rinduilah Dia, cintailah Dia, Sembahlah Dia, bertawakallah semata pada-Nya, Bergantunglah hanya pada-Nya. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini