Membangun Rumah di Surga dengan Memaafkan dan Bersedekah
foto: steemit.com
UM Surabaya

مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُشْرَفَ لَهُ الْبُنْيَانُ ، وَتُرْفَعَ لَهُ الدَّرَجَاتُ فَلْيَعْفُ عَمَّنْ ظَلَمَهُ ، وَلْيُعْطِ مَنْ حَرَمَهُ ، وَلْيَصِلْ مَنْ قَطَعَهُ ”

“Barang siapa yang ingin dibangunkan baginya rumah di surga, hendaknya ia memafkan orang yang menzaliminya, memberi orang yang bakhil padanya dan menyambung silaturahmi kepada orang yang memutuskannya.” (HR. Thabrani).

Kandungan Hadits:

1. Keutamaan bagi orang yang memberi maaf kepada orang lain yang telah berbuat aniaya dan atau kesalahan, maka oleh Allah telah disediakan rumah di surga.

2. Meminta maaf secara psikologis tentu terasa berat, dan yang lebih berat dari itu adalah memaafkan terhadap kesalahan orang kepada kita.

3. Orang yang bersedekah tidak akan mengurangkan hartanya, termasuk dalam hal ini sedekah kepada orang bakhil.

4. Allah akan menggantikan dengan yang lebih baik malah akan didoakan oleh Malaikat

5. Orang yang khudhu dan tawadhu karena Allah (rendah hati, tidak sombong), menjaga dan menyambung silaturahmi, maka Allah Subhanahu wata’ala akan mengangkat darajat serta kedudukannya di sisi-Nya.

Firman Allah SWT yang berkaitan dengan tema hadis tersebut:

وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا

“Dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.” (QS. Al Furqon: 63). (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini