Dirimu adalah sosok yang aneh. Selalu berubah-ubah setiap saat.
Tidak tetap dalam satu kondisi.
Ketika kau mencintai seseorang, kau lihat dia bak malaikat. Lalu ketika kau membencinya, kau pandang dia seperti setan.
Padahal dia bukanlah malaikat dan bukan pula setan. Dia tidaklah berubah! Namun, kondisi dirimulah yang berubah.
Ketika dirimu bersuka cita, Kau pandang dunia dengan luapan tawanya,
Kemudian saat dirimu dirundung susah, Kau pun lihat dunia menangis dalam kegelapan duka.
Padahal dunia sama sekali tidaklah tertawa apalagi menangis. Akan tetap dirimulah yang tertawa lagi menangis.
Betapa kasihan dirimu. Ketika kau kira bahwa kebencian itu dapat membuatmu lebih kuat.
Ketika iri dengki kau kira dapat membuatmu lebih pandai. Ketika sikap kasar lagi kaku kau kira dapat menjadikanmu orang yang terhormat!
Belajarlah untuk tersenyum bersama orang di sekitarmu. Belajarlah untuk turut merasakan rasa sakit dan penderitaan mereka. Hiduplah bersama mereka dengan saling berinteraksi dan berbagi.
Belajarlah untuk memedulikan setiap orang yang menyertaimu. Janganlah berteriak ketika sahabatmu datang terlambat.
Jangan pula resah ketika kau kehilangan sesuatu yang spesial bagimu.
Ingatlah, bahwa segala sesuatu telah ditetapkan di dalam catatan takdir
Sebelum kau menjadi seseorang yang berada di antara berjuta-berjuta manusia!
Dalam hadis disebutkan:
إِنَّ أَوَّلَ مَا خَلَقَ اللَّهُ الْقَلَمَ فَقَالَ اكْتُبْ. فَقَالَ مَا أَكْتُبُ قَالَ اكْتُبِ الْقَدَرَ مَا كَانَ وَمَا هُوَ كَائِنٌ إِلَى الأَبَدِ
“Sesungguhnya awal yang Allah ciptakan (setelah ‘arsy, air dan angin adalah qolam (pena), kemudian Allah berfirman, “Tulislah”. Pena berkata, “Apa yang harus aku tulis”. Allah berfirman, “Tulislah takdir berbagai kejadian dan yang terjadi selamanya.” (HR. Tirmidzi no. 2155)
Apabila kau merasa rugi (karena kehilangan) sesuatu. Maka ingatlah nikmat yang lain, bahwa kau juga mendapatkan keuntungan di dalam banyak hal.
Apabila kau terlewatkan suatu janji, maka ingatlah kau juga mendapatkan janji yang lain!
Betapa pun rasa pedih datang silih berganti. Dan betapa pun masa depan tidak bisa diketahui.
Bukalah kedua matamu untuk menyongsong segala kemungkinan. Karena esok adalah hari yang baru. Dan esok pula dirimu menjadi orang yang baru!
“Keridaan manusia itu adalah tujuan yang tidak dapat diraih.”
“Sedangkan keridaan Allah itu adalah tujuan yang tidak boleh ditinggalkan.”
Karena itu tinggalkan apa yang tidak dapat diraih, dan raihlah apa yang tidak boleh ditinggalkan.
Cukuplah dirimu diridai oleh tuhanmu. Maka inilah yang akan menjadikanmu indah, dicintai lagi bahagia di sisi manusia.
Sekiranya kau benar sebanyak 99x lalu kau salah sekali saja, niscaya manusia akan mencelamu lantaran yang satu kesalahan itu dan akan mengabaikan yang 99,
Karena mereka adalah manusia.
Akan tetapi, sekiranya kau bersalah sebanyak 99x namun hanya benar sekali saja, niscaya Allah akan ampuni yang 99 dan akan menerima yang satu kebaikan mu tadi.
Karena Dia-lah tuhan kita. (*/tim)