Kebahagiaan Orang yang Mengajak dan Mengikuti Sunah Nabi
foto: ap

Dalam kitab Sunan Ibnu Majah, bab Mukadimah terdapat banyak hadis mengenai anjuran untuk mengikuti sunah Nabi Muhammad. Tiga keutamaan mengikuti sunah Nabi di antaranya:

Pertama, anjuran untuk tidak masuk dalam perselisihan sunah karena akan binasa

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الصَّبَّاحِ قَالَ أَنْبَأَنَا جَرِيرٌ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَرُونِي مَا تَرَكْتُكُمْ فَإِنَّمَا هَلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ بِسُؤَالِهِمْ وَاخْتِلَافِهِمْ عَلَى أَنْبِيَائِهِمْ فَإِذَا أَمَرْتُكُمْ بِشَيْءٍ فَخُذُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَإِذَا نَهَيْتُكُمْ عَنْ شَيْءٍ فَانْتَهُوا

“Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ash Shabbah ia berkata; telah memberitakan kepada kami Jarir dari Al A’masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Biarkanlah apa yang telah aku tinggalkan untuk kalian. Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian binasa karena pertanyaan dan perselisihan mereka kepada para Nabinya. Jika aku perintahkan kepada kalian terhadap suatu perkara maka laksanakanlah semampu kalian, dan jika aku larang kalian dari suatu perkara maka jauhilah.”

Kedua, menaati sunah Rasulullah adalah wujud ketaatan kepada Allah SWT

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ وَوَكِيعٌ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَطَاعَنِي فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ عَصَى اللَّهَ

“Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah, dan Waki’ dari Al A’masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah bersabda:

“Barang siapa menaatiku maka ia telah taat kepada Allah dan barang siapa durhaka kepadaku maka ia telah durhaka kepada Allah.”

Ketiga, diberikan kebaikan dunia

حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ الدِّمَشْقِيُّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عِيسَى بْنِ سُمَيْعٍ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سُلَيْمَانَ الْأَفْطَسُ عَنْ الْوَلِيدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْجُرَشِيِّ عَنْ جُبَيْرِ بْنِ نُفَيْرٍ عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ
خَرَجَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَحْنُ نَذْكُرُ الْفَقْرَ وَنَتَخَوَّفُهُ فَقَالَ أَالْفَقْرَ تَخَافُونَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَتُصَبَّنَّ عَلَيْكُمْ الدُّنْيَا صَبًّا حَتَّى لَا يُزِيغَ قَلْبَ أَحَدِكُمْ إِزَاغَةً إِلَّا هِيهْ وَايْمُ اللَّهِ لَقَدْ تَرَكْتُكُمْ عَلَى مِثْلِ الْبَيْضَاءِ لَيْلُهَا وَنَهَارُهَا سَوَاءٌ
قَالَ أَبُو الدَّرْدَاءِ صَدَقَ وَاللَّهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَرَكَنَا وَاللَّهِ عَلَى مِثْلِ الْبَيْضَاءِ لَيْلُهَا وَنَهَارُهَا سَوَاءٌ

“Telah menceritakan kepada kami Hisyam bin ‘Ammar Ad Dimasyqi berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Isa bin Sumai’ berkata, telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Sulaiman Al Afthas dari Al Walid bin Abdurrahman Al Jurasyi dari Jubair bin Nufair dari Abu Darda` ia berkata;

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam keluar menemui kami, sementara kami sedang memperbincangkan masalah kefakiran dan kami merasa takut darinya. Lalu beliau bersabda:

“Apakah kalian takut kepada kemiskinan? Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh akan diberikan kepada kalian dunia, hingga hati salah seorang dari kalian tidak bisa berpaling kecuali akan menemuinya. Sungguh, telah aku tinggalkan untuk kalian perkara terang benderang, malam dan siangnya sama.”

Abu Darda`berkata; “Demi Allah benar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah meninggalkan bagi kita perkara yang terang benderang, malam dan siangnya sama.”

Berikut beberapa dalil lainnya yang berkaitan dengan ketaatan kepada sunah. Silakan bapak dan ibu merenung-renung pesan-pesan di dalam ayat dan hadis berikut.

وَ مَنْ يُّطِعِ اللهَ وَ رَسُوْلَه وَ يَخْشَ اللهَ وَ يَتَّقْهِ فَاُول??ئِكَ هُمُ الْفَآئِزُوْنَ. النور: 52

“Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan.” [QS. An-Nuur : 52]

وَ مَنْ يُّطِعِ اللهَ وَ رَسُوْلَه فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا. الاحزاب: 71

“Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.” [QS. Al-Ahzaab : 71]

وَ مَنْ يُّطِعِ اللهَ وَ رَسُوْلَه يُدْخِلْهُ جَنّ?تٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا اْلاَنْه?رُ خ?لِدِيْنَ فِيْهَا، وَ ذ?لِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ. النساء: 13

“Barang siapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah kemenangan yang besar. [QS. An-Nisaa’ : 13]

عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ اُمَّتِى ظَاهِرِيْنَ عَلَى اْلحَقِّ. لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ اَمْرُ اللهِ وَ هُمْ كَذ?لِكَ. مسلم 3: 1523، رقم: 170

“Dari Tsauban, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda, “Akan selalu ada segolongan dari umatku yang menampakkan kebenaran. Tidak akan memudaratkan kepada mereka orang yang menentangnya, sehingga Allah mendatangkan perintah-Nya, sedangkan mereka tetap demikian itu.” [HR. Muslim juz 3, hal. 1523, no. 170]

عَنْ مُعَاوِيَةَ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ اُمَّتِى قَائِمَةً بِاَمْرِ اللهِ لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ اَوْ خَالَفَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ اَمْرُ اللهِ وَ هُمْ ظَاهِرُوْنَ عَلَى النَّاسِ. مسلم 3: 1524، رقم: 174

“Dari Mu’awiyah, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Selalu ada segolongan dari umatku yang menegakkan perintah Allah, tidak akan memudaratkan kepada mereka orang yang menentangnya atau menyelisihinya, sehingga datang keputusan Allah dan mereka tetap ada di tengah-tengah manusia.” [HR. Muslim juz 3, hal. 1524, no. 174]

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: مَنْ دَعَا اِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ الْاَجْرِ مِثْلُ اُجُوْرِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذ?لِكَ مِنْ اُجُوْرِهِمْ شَيْئًا، وَ مَنْ دَعَا اِلَى ضَلَالَةٍ كَانَ عَلَيْهِ مِنَ الْاِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذ?لِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا. مسلم 4: 2060

Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang menyeru kepada petunjuk, maka ia mendapat pahala seperti pahala orang yang mengikutinya dengan tidak mengurangi sedikit pun pahala yang mengikuti.

Dan barang siapa yang menyeru kepada kesesatan, maka ia akan mendapat dosa seperti yang mengikutinya dengan tidak mengurangi dosa mereka sedikit pun.” [HR. Muslim juz 4, hal. 2060]

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: مَنْ دَعَا اِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ الْاَجْرِ مِثْلُ اُجُوْرِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذ?لِكَ مِنْ اُجُوْرِهِمْ شَيْئًا، وَ مَنْ دَعَا اِلَى ضَلَالَةٍ كَانَ عَلَيْهِ مِنَ الْاِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذ?لِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا. ابو داود 4: 201، رقم: 4609

“Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang menyeru kepada petunjuk, maka ia mendapat pahala seperti orang yang mengikutinya dengan tidak mengurangi pahala mereka sedikit pun.

Dan barang siapa yang menyeru kepada kesesatan, maka ia mendapat dosa seperti orang yang mengikutinya, dengan tidak mengurangi dosa mereka sedikitpun.” [HR. Abu Dawud juz 4, hal. 201, 4609]

عَنْ كَثِيْرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ عَنْ اَبِيْهِ عَنْ جَدِّهِ، اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ لِبِلَالِ بْنِ الْحَارِثِ: اِعْلَمْ. قَالَ: مَا اَعْلَمُ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: اِنَّهُ مَنْ اَحْيَا سُنَّةً مِنْ سُنَّتِيْ قَدْ اُمِيْتَتْ بَعْدِيْ فَاِنَّ لَهُ مِنَ اْلاَجْرِ مِثْلَ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ غَيْرِ اَنْ يُنْقِصَ مِنْ اُجُوْرِهِمْ شَيْئًا، وَ مَنِ ابْتَدَعَ بِدْعَةَ ضَلَالَةٍ لَا يَرْضَاهَا اللهُ وَرَسُوْلُهُ كَانَ عَلَيْهِ مِثْلُ ا?ثَامِ مَنْ عَمِلَ بِهَا لَا يُنْقِصُ ذ?لِكَ مِنْ اَوْزَارِ النَّاسِ شَيْئًا. هذا حديث حسن. الترمذى 4: 150، رقم: 2818

“Dari Katsir bin ‘Abdullah, dari ayahnya, dari kakeknya, bahwasanya Nabi SAW bersabda kepada Bilal bin Al-Haarits, “Ketahuilah !”. Bilal bertanya,”Apa yang harus saya ketahui ya Rasulullah ?”

Beliau bersabda, “Sesungguhnya barang siapa yang menghidupkan sunah dari sunahku yang dimatikan sepeninggalku, maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahalanya orang yang mengamalkan sunah itu tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun.

Dan barang siapa yang membuat bid’ah yang sesat yang tidak diridai Allah dan Rasul-Nya, maka ia akan mendapatkan dosa seperti dosa-dosanya orang yang melakukan bidah itu, yang demikian itu tanpa mengurangi sedikit pun dari dosa-dosa orang yang melakukannya.” [HR. Tirmidzi juz 4, hal. 150, no. 2818, ia berkata : Ini hadits hasan]

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ فِيْمَا اَعْلَمُ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ ص قَالَ: اِنَّ اللهَ يَبْعَثُ لـِه?ذِهِ اْلاُمَّةِ عَلَى رَأْسِ كُلِّ مِائَةِ سَنَةٍ مَنْ يُجَدِّدُ لَهَا دِيْنَهَا. ابو داود 4: 109، رقم: 4291

“Dari Abu Hurairah, menurut yang aku ketahui dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah akan membangkitkan pada umat ini setiap penghujung seratus tahun orang yang memperbaharui agama pada umat tersebut.” [HR Abu Dawud juz 4, hal. 109, no. 4291]

عَنْ اَبِي هُرَيْرَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: كُلُّ اُمَّتِي يَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ اِلَّا مَنْ اَبَى. قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ، وَ مَنْ يَأْبَى؟ قَالَ: مَنْ اَطَاعَنِي دَخَلَ الْجَنَّةَ، وَ مَنْ عَصَانِي فَقَدْ اَبَى. البخارى 8: 139

“Dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Semua umatku akan masuk surga, kecuali yang tidak mau”. Para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, siapa orang yang tidak mau itu ?”

Beliau SAW bersabda, “Barang siapa yang taat kepadaku, dia pasti masuk surga. Dan barangsiapa yang durhaka kepadaku, berarti dia tidak mau (masuk surga)”. [HR. Bukhari juz 8, hal. 139]

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُوْدٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِنَّ اْلاِسْلاَمَ بَدَأَ غَرِيْبًا وَ سَيَعُوْدُ غَرِيْبًا كَمَا بَدَأَ فَطُوْبَى لِلْغُرَبَاءِ. الترمذى 4: 129

“Dari ‘Abdullah bin Mas’ud, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Islam itu bermula asing, dan akan kembali asing sebagaimana semula, maka berbahagialah orang-orang yang asing.” [HR. Tirmidzi juz 4, hal. 129, no. 2764]

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: بَدَأَ اْلاِسْلاَمُ غَرِيْبًا وَ سَيَعُوْدُ كَمَا بَدَأَ غَرِيْبًا فَطُوْبَى لِلْغُرَبَاءِ. مسلم 1: 130

“Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Islam itu bermula asing, dan akan kembali asing sebagaimana semula asing. Maka berbahagialah bagi orang-orang yang asing.” [HR Muslim juz 1, hal. 130]

عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ السَّاعِدِيِّ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِنَّ اْلاِسْلاَمَ بَدَأَ غَرِيْبًا وَ سَيَعُوْدُ غَرِيْبًا فَطُوْبَى لِلْغُرَبَاءِ. قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ، وَ مَا اْلغُرَبَاءُ؟ قَالَ: اَلَّذِيْنَ يُصْلِحُوْنَ عِنْدَ فَسَادِ النَّاسِ. الطبرانى فى الكبير 6: 164، رقم: 5867

Dari Sahl bin Sa’ad As-Saa’idiy, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Islam itu bermula asing, dan akan kembali asing, maka berbahagialah orang-orang yang asing”. Para sahabat bertanya, “Siapakah orang yang asing itu ya Rasulullah ?”

Beliau bersabda, “Yaitu orang-orang yang memperbaiki ketika manusia dalam keadaan rusak”. [HR. Thabarani dalam Al-Kabir juz 6, hal. 164, no. 5867]

عَنْ اَبِى اُمَيَّةَ الشَّعْبَانِىِّ قَالَ: اَتَيْتُ اَبَا ثَعْلَبَةَ الْخُشَنِىَّ فَقُلْتُ لَهُ كَيْفَ تَصْنَعُ فِى ه?ذِهِ اْلآيَةِ قَالَ: اَيَّةُ آيَةٍ؟ قُلْتُ: قَوْلُهُ: ي??اَيُّهَا الَّذِيْنَ ا?مَنُوْا عَلَيْكُمْ اَنْفُسَكُمْ، لَا يَضُرُّكُمْ مَّنْ ضَلَّ اِذَا اهْتَدَيْتُمْ. قَالَ: اَمَا وَ اللهِ، لَقَدْ سَأَلْتَ عَنْهَا خَبِيْرًا سَأَلْتُ عَنْهَا رَسُوْلَ اللهِ ص، قَالَ: بَلِ ائْتَمِرُوْا بِالْمَعْرُوْفِ وَ تَنَاهَوْا عَنِ الْمُنْكَرِ حَتَّى اِذَا رَأَيْتَ شُحًّا مُطَاعًا وَ هَوًى مُتَّبَعًا وَ دُنْيَا مُؤْثَرَةً وَ اِعْجَابَ كُلِّ ذِيْ رَأْىٍ بِرَأْيِهِ فَعَلَيْكَ بِخَاصَّةِ نَفْسِكَ وَ دَعِ الْعَوَامَّ فَاِنَّ مِنْ وَرَائِكُمْ اَيَّامًا الصَّبْرُ فِيْهِنَّ مِثْلُ الْقَبْضِ عَلَى الْجَمْرِ، لِلْعَامِلِ فِيْهِنَّ مِثْلُ اَجْرِ خَمْسِيْنَ رَجُلاً يَعْمَلُوْنَ مِثْلَ عَمَلِكُمْ. قَالَ عَبْدُ اللهِ بْنُ الْمُبَارَكِ: وَزَادَنِى غَيْرُ عُتْبَةَ، قِيلَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ اَجْرُ خَمْسِيْنَ رَجُلًا مِنَّا اَوْ مِنْهُمْ؟ قَالَ: لَا، بَلْ اَجْرُ خَمْسِيْنَ مِنْكُمْ. الترمذى 4: 323، رقم: 5051

Dari Abu Umayyah Asy-Sya’baniy, ia berkata : Saya pernah bertanya kepada Abu Tsa’labah Al-Khusyaniy, aku bertanya, “Hai Abu Tsa’labah, bagaimana pendapatmu tentang ayat ini ?”. Abu Tsa’labah balik bertanya, “Ayat yang mana?”

Aku berkata, “Yaitu firman Allah Ta’aalaa “Yaa ayyuhalladziina aamanuu ‘alaikum anfusakum laa yadlurrukum man dlolla idzahtadaitum” – Al-Maaidah : 105”.

Abu Tsa’labah berkata, “Demi Allah, sungguh kamu menanyakan sesuatu yang aku pernah menanyakannya kepada Rasulullah SAW”, beliau bersabda,

“Tetapi hendaklah kalian amar ma’ruf dan nahi munkar, sehingga apabila kamu melihat kebakhilan ditaati, hawa nafsu diikuti, keduniaan telah mewarnai, dan orang bangga dengan pendapatnya, maka wajib atasmu (yakni menjaga dirimu), tinggalkanlah keumuman orang, karena akan datang di belakang kalian hari-hari yang sabar pada waktu itu seperti orang yang menggenggam bara api.

Bagi orang yang melakukan (amar ma’ruf nahi munkar) di tengah-tengah mereka pada hari itu akan mendapat pahala lima puluh orang yang beramal seperti kalian”.

‘Abdullah bin Mubarak berkata : Dan menambahkan kepadaku selain ‘Utbah, ada yang bertanya, “Ya Rasulullah, apakah pahala lima puluh orang dari kami atau dari mereka ?”. Beliau menjawab, “Pahala lima puluh orang dari kalian.” [HR. Tirmidzi juz 4, hal. 323, no. 5051]

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ قَالَ: جَاءَتْ مَلَائِكَةٌ اِلَى النَّبِيِّ ص وَهُوَ نَائِمٌ فَقَالَ بَعْضُهُمْ: اِنَّهُ نَائِمٌ. وَقَالَ بَعْضُهُمْ: اِنَّ الْعَيْنَ نَائِمَةٌ وَ الْقَلْبَ يَقْظَانُ. فَقَالُوا: اِنَّ لِصَاحِبِكُمْ ه?ذَا مَثَلًا فَاضْرِبُوا لَهُ مَثَلًا، فَقَالَ بَعْضُهُمْ: اِنَّهُ نَائِمٌ. وَقَالَ بَعْضُهُمْ: اِنَّ الْعَيْنَ نَائِمَةٌ وَ الْقَلْبَ يَقْظَانُ. فَقَالُوْا مَثَلُهُ كَمَثَلِ رَجُلٍ بَنَى دَارًا وَ جَعَلَ فِيْهَا مَأْدُبَةً وَ بَعَثَ دَاعِيًا، فَمَنْ اَجَابَ الدَّاعِيَ دَخَلَ الدَّارَ وَ اَكَلَ مِنَ الْمَأْدُبَةِ، وَ مَنْ لَمْ يُجِبِ الدَّاعِيَ لَمْ يَدْخُلِ الدَّارَ وَلَمْ يَأْكُلْ مِنَ الْمَأْدُبَةِ. فَقَالُوْا: اَوّلُوْهَا لَهُ يَفْقَهْهَا. فَقَالَ بَعْضُهُمْ: اِنَّهُ نَائِمٌ. وَقَالَ بَعْضُهُمْ: اِنَّ الْعَيْنَ نَائِمَةٌ وَ الْقَلْبَ يَقْظَانُ. فَقَالُوا: فَالدَّارُ الْجَنَّةُ، وَالدَّاعِي مُحَمَّدٌ ص. فَمَنْ اَطَاعَ مُحَمَّدًا ص فَقَدْ اَطَاعَ اللهَ، وَ مَنْ عَصَى مُحَمَّدًا ص فَقَدْ عَصَى اللهَ. وَ مُحَمَّدٌ ص فَرَّقَ بَيْنَ النَّاسِ. البخارى 8: 139

“Dari Jabir bin ‘Abdullah ia berkata, “Serombongan malaikat datang kepada Nabi SAW yang ketika itu beliau sedang tidur, lalu sebagian malaikat berkata “Dia sedang tidur !”.

Sebagian lagi berkata, “Sesungguhnya mata beliau tidur, tetapi hati beliau tidak tidur”. Lalu mereka berkata, “Sesungguhnya ada perumpamaan untuk sahabat kalian ini, maka buatlah perumpamaan untuknya”.

Lalu sebagian mereka berkata, “Beliau sedang tidur!”. Sebagian lagi berkata, “Sesungguhnya mata beliau tidur, tetapi hati beliau tidak tidur”. Lalu mereka berkata, “Perumpamaan beliau ini bagaikan seseorang yang membangun rumah, dan orang tersebut mempersiapkan hidangan di dalamnya, lalu mengutus seseorang untuk mengundang orang-orang, maka barang siapa memenuhi undangan orang tersebut tentu ia masuk ke dalam rumah dan menyantap hidangan.

Dan barang siapa yang tidak memenuhi undangan tersebut, tentu ia tidak akan masuk rumah dan tidak pula menyantap hidangan”. Para malaikat berkata, “Tolong takwilkanlah perumpamaan itu agar dia paham”.

Lalu sebagian malaikat tersebut berkata, “Sesungguhnya beliau sedang tidur !”. Sebagian lagi berkata, “Sesungguhnya mata beliau tidur, tetapi hati beliau tidak tidur”.

Lalu mereka berkata, “Ada pun rumah itu adalah surga, sedangkan orang yang mengundang itu adalah Muhammad SAW. Maka barang siapa menaati Muhammad SAW, berarti ia menaati Allah, dan barang siapa durhaka kepada Muhammad SAW, berarti ia durhaka kepada Allah”. Dan Muhammad SAW itu adalah pembeda (yang memisahkan) diantara para manusia. [HR. Bukhari juz 8, hal.139]

عَنْ اَبِي سَعِيْدِ الْخُدْرِيِّ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ اَكَلَ طَيِّبًا وَ عَمِلَ فِي سُنَّةٍ وَ اَمِنَ النَّاسُ بَوَائِقَهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ. قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ، اِنَّ ه?ذَا فِي اُمَّتِكَ الْيَوْمَ كَثِيْرٌ. قَالَ: وَ سَيَكُوْنُ فِي قُرُوْنٍ بَعْدِيْ. الحاكم فى المستدرك 4: 117، رقم: 7073

Dari Abu Sa’id Al-Khudriy RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang memakan makanan yang baik (halal), beramal menurut sunah, dan orang-orang merasa aman dari perbuatannya, niscaya ia masuk surga”.

Para sahabat berkata, “Ya Rasulullah, sesungguhnya orang yang demikian itu banyak pada umatmu sekarang ini”.

Beliau bersabda, “Dan yang demikian itu akan ada pada generasi-generasi sesudahku”. [HR. Hakim dalam Al-Mustadrak juz 4, hal. 117, no. 7). (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini