Semarak Idul Adha di Bumi Kinanah Bersama PCIM Mesir
Para mahasiswa Indonesia yang menempuh studi di Mesir saat penyembelihan kurban. foto: ist

Melalui Darul Ifta al-Misriyyah, institusi Keagamaan resmi dan pemegang otoritas fatwa tertinggi di Mesir, menetapkan bahwa Rabu, 28 Juni 2023 sebagai hari Idul Adha untuk Negara Republik Arab Mesir.

Hal ini juga sejalan dengan maklumat PP Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2023 yang secara garis besar menetapkan, bahwa Idul Adha (10 Zulhijah 1444 H) di Indonesia jatuh pada hari yang sama berdasarkan kriteria Hisab Hakiki Wujudul Hilal.

Sudah barang tentu momentum Idul Adha menjadi sesuatu yang sakral dan dinanti-nantikan oleh umat muslim di seluruh penjuru dunia, maka akan sangat sayang sekali jika dilewatkan begitu saja, tanpa tarhib untuk menyambutnya dan tanpa pemaknaan esensi yang terkandung di dalamnya.

Bukan tanpa sebab, pada bulan Zulhijjah inilah, kaum muslimin disyariatkan untuk melaksanakan ibadah kurban dan haji sebagai penyempurna rukun Islam bagi siapa saja yang telah memiliki kemampuan.

Semarak Idul Adha di Mesir, ternyata juga tak kalah dengan di Indonesia. Penulis yang baru sebulan lalu menginjakkan kaki di Negeri Fir’aun ini, sempat menjumpai beberapa fenomena menarik yang barangkali jarang kita jumpai di Indonesia.

Salah satunya adalah kegemaran orang-orang Mesir untuk mengeluarkan sedekah. Terlebih lagi ketika suasana Idul Adha seperti ini, bisa dibilang intensitas mereka dalam bersedekah akan lebih tinggi jika dibanding bulan-bulan lainnya.

Inilah yang menjadi satu di antara sekian poin plus tersendiri bagi para thalibul ilmi dari luar negeri untuk menuntut ilmu di Mesir. Selain dikenal karena keluasan samudra ilmunya, paling tidak juga ikut terkena cipratan kebaikan penduduk Mesir yang gemar bersedekah terutama kepada wafidin (pelajar utusan dari negeri asing).

Pada Idul Adha 1444 H kali ini, Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Mesir bersama LAZISMU Mesir berkesempatan menyembelih hewan kurban sebanyak 1 ekor sapi, 10 kambing, dan 6 domba, yang terhimpun dari para shohibul kurban, sebagian besar terdiri dari para mahasiswa Indonesia, staf KBRI, maupun kolega Muhammadiyah Mesir yang berada di Indonesia.

Mengacu pada jumlah hewan kurban tahun kemarin yang hanya sebanyak 1 ekor sapi dan 6 kambing dan domba, maka kurban tahun ini menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan.

Bahkan, menurut Ketua PCIM Mesir Ustaz Hidanul Achwan, Lc, pada kurban tahun ini PCIM Mesir sempat menutup pengajuan hewan kurban lebih awal sebelum batasan waktu yang telah ditentukan.

Hal ini dikarenakan animo tinggi mahasiswa Indonesia dalam berkurban yang di luar perkiraan sebelumnya, serta pertimbangan tempat penyembelihan hewan kurban yang sangat terbatas. Sehingga solusi pembatasan hewan kurban dirasa cukup relevan untuk efektivitas waktu dan tenaga.

Untuk tempat penyembelihan kambing dan domba PCIM Mesir harus berkongsi tempat dengan organisasi kekeluargaan masyarakat dari Jawa Timur (Gamajatim). Sebab, keberadaan lahan kosong sangat terbatas. Jika ada, tentu tak bisa sembarangan dipergunakan untuk berkurban.

Ada pun untuk penyembelihan sapi, panitia kurban menyerahkannya ke tempat jagal dengan pertimbangan keefektivan tempat, waktu, dan juga tenaga tentunya.

Sedangkan untuk pentasyarufan daging kurban, sebagaimana slogan LAZISMU Mesir “Memberi untuk negeri dan untuk luar negeri”.

Maka yang menjadi prioritas utama tentunya ialah shohibul kurban, selanjutnya anak bangsa yang tengah menuntut ilmu, terutama yang sudah berkeluarga maupun para thalibul ilmi lainnya.

Serta tak lupa untuk syiar ke luar negeri, LAZISMU Mesir mentasyarufkan daging kurban kepada warga lokal Mesir yang tinggal di sekitar lingkungan kompleks Markaz Dakwah Muhammadiyah Mesir terutama untuk yang lebih membutuhkan.

Jika melihat perkembangan kurban PCIM Mesir dari tahun ke tahun yang terus menunjukkan progres kemajuan secara signifikan, hal ini tentu tak bisa dilepaskan dari peran sekaligus kontribusi PCIM Mesir dan LAZISMU Mesir dalam menjalankan amanah secara profesional, transparansi, dan menyalurkan kepada hak-haknya.

Sehingga kepercayaan publik baik dari warga non Muhammadiyah, simpatisan, maupun warga Muhammadiyah meningkat dan tak ragu untuk berkurban bersama Muhammadiyah Mesir pada tahun mendatang.

Selain mengadakan kurban, dalam rangka menyemarakkan Idul Adha, pada Jumat (30/6/2023), PCIM Mesir mengadakan acara silaturahmi keluarga besar Muhammadiyah dan Aisyiyah Mesir yang bertajuk “Aqsa Open House Idul Adha PCIM Mesir 1444 H”

Acara silaturahmi ini mempertemukan angkatan Muhammadiyah Mesir lintasgenerasi untuk saling mengeratkan dan sharing pengalaman satu sama lain, serta turut diundang pula tamu-tamu eksternal seperti KBRI, PCI NU Mesir, PPI Mesir, PCI PERSIS Mesir, serta berbagai organisasi kekeluargaan mahasiswa Indonesia, dan sebagainya.

Keberhasilan PCIM Mesir dan LAZISMU Mesir dalam mengadakan serangkaian acara kurban 1444 H tentu menjadi salah satu bukti dari sekian eksistensi dan peran sentral Muhammadiyah dalam menebar kebermanfaatan kepada sesama terlebih di kancah internasional.

Ini selaras dengan fokus Muhammadiyah di abad keduanya ini, yakni melakukan Internasionalisasi Muhammadiyah. (*)

*) Sophian Amri, Mahasiswa Al-Azhar Mesir dan Alumni Mu’allimin Jogjakarta

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini