Identitas Warga Persyarikatan Itu Tidak Lupakan Mengaji
Agus Taufiqurrahman. foto: muhammadiyah.or.id
UM Surabaya

Warga Muhammadiyah diharapkan tidak meninggalkan kebiasaan mengaji yang diselenggarakan di setiap titik di mana Muhammadiyah berada.

Hal itu dimaksudkan agar warga Muhammadiyah tidak tercabut dari akar sejarahnya. Pasalnya, mengaji merupakan identitas bagi warga persyarikatan.

KH. Ahmad Dahlan memulai gerakannya dengan semangat mengaji yang terkurikulum dan sistematis.

Ketika mengajarkan Surat Al Ashr kepada santrinya, Kiai Dahlan mengulangi terus menerus sampai delapan bulan.

Kebiasaan tersebut tidak lumrah ditemukan dalam materi-materi ajar di Kiai mana pun.

Selain itu, yang membuat takjub adalah Surat Al Ashr ini hanya terdiri dari tiga ayat, namun diajarkan sampai delapan bulan.

Hal itu ditanamkan oleh KH Ahmad Dahlan supaya iman dalam santrinya tidak main-main, Al Ashr diajarkan selama delapan bulan. Setelah itu baru mengaji Surat Al Ma’un selama tiga bulan.

Proses mengkaji Alquran yang dilakukan oleh KH Ahmad Dahlan dengan santri-santrinya bukan hanya sebagai laku ibadah. Bukan juga sebatas dihafalkan maupun ditulis ulang.

Tetapi, ayat-ayat yang ada dalam setiap surat yang diajarkan tersebut juga dipraktikkan atau diamalkan.

Santri yang dididik oleh KH Ahmad Dahlan bukan hanya disodori pertanyaan tentang pemahaman terhadap suatu surat yang diajarkan. Tapi juga praktik atas ilmu yang didapatkan.

Alquran bukan hanya dibaca dan dipahami, tetapi yang lebih penting lagi adalah diamalkan.

Cara mengaji tersebut merupakan model generasi awal tokoh Muhammadiyah dalam mengkaji sebuah surat. Jadi tidak heran jika dari Alquran kemudian lahirlah semangat PKO yang menginspirasi berdirinya berbagai Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) saat ini.

Oleh karena itu, model mengaji tersebut sepantasnya diaktualisasikan di setiap pengajian yang diselenggarakan oleh Muhammadiyah di setiap tingkatan.

Mengaji bukan sekadar membaca, menghafal dan memahami Alquran. Tapi harus diaktualisasikan dan diamalkan. (*)

(Disampaikan dr. Agus Taufiqurrahman Ketua PP Muhammadiyah dalam Pengajian Akbar Ahad Wage di Banjarnegara, 2 Juli 2023)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini