Tujuh Urusan yang Membuat Manusia Merugi
Ilustrasi: simone golob/getty images

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ أَدْرَكَ عِنْدَهُ أَبَوَاهُ الْكِبَرَ فَلَمْ يُدْخِلَاهُ الْجَنَّةَ

“Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Rugi (celaka) orang yang disebutkan namaku (nama Rasulullah SAW) di hadapannya, tetapi ia tidak berselawat kepadaku.

Rugi (celaka) orang yang masuk Ramadan, kemudian Ramadan itu berlalu sebelum dosa-dosanya diampuni.

Rugi (celaka) seorang yang mendapatkan kedua orang tuanya di waktu tua (lanjut usia), tetapi keduanya tidak dapat menyebabkannya masuk surga.” (HR Tirmizi No: 3464)

Kandungan Hadis:

1. Satu daripada adab kita terhadap Rasulullah saw adalah apabila nama baginda disebut, kita hendaklah menjawab dengan berselawat kepada baginda Muhammad SAW di antaranya dengan lafal,

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ

Nabi Muhammad SAW bersabda:

الْبَخِيلُ مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ

“Orang bakhil ialah mereka yang apabila disebut nama-Ku mereka tidak berselawat.” (HR: Tirmizi. No: 3469)

2. Ramadan adalah bulan anugerah Allah kepada umat Nabi Muhammad SAW. Puasa di siang hari, salat terawih, tilawah Alquran, iktikaf, wirid, zikir, istigfar dengan penuh keimanan dan keikhlasan akan menjadi instrumen penghapus dosa.

4. Rugi jika ibadah puasa tidak menjadi penghapus dosa yang lalu disebabkan kita tidak berusaha mengisi Ramadan dengan amalan-amalan sunah yang dituntunkan oleh Rasulullah saw.

5. Seseorang dianggap merugi jika ibadat di malam hari ditinggalkan, sementara di siang hari diisi dengan kegiatan di atas kasur sembari mendengkur.

Amal yang dilakukan tidak lebih dari sekadar menggugurkan kewajiban puasa di bulan Ramadan.

6. Memuliakan kedua orang tua berarti memuliakan Allah, karena itu Allah menghubungkan berbuat baik kepada keduanya dengan bertauhid kepada Allah di dalam firman-Nya

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا

“Dan Rabb-mu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapamu dengan sebaik-baiknya.

Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.”  [Al-Israa’: 23]

7. Rugi mereka yang masih ada orang tua tetapi tidak berbuat baik kepada keduanya, tidak menunaikan tanggung jawab sebagai anak, menyayangi dan membantu segala keperluan mereka. Tidak menjadi sebab untuk mengantarnya masuk ke surga. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini