عَنْ مَحْمُودِ بْنِ لَبِيدٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمُ الشِّرْكُ الأَصْغَرُ ». قَالُوا وَمَا الشِّرْكُ الأَصْغَرُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « الرِّيَاءُ يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِذَا جُزِىَ النَّاسُ بِأَعْمَالِهِمْ اذْهَبُوا إِلَى الَّذِينَ كُنْتُمْ تُرَاءُونَ فِى الدُّنْيَا فَانْظُرُوا هَلْ تَجِدُونَ عِنْدَهُمْ جَزَاءً »
“Dari Mahmud bin Labid, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya yang paling kukhawatirkan akan menimpa kalian adalah syirik ashgar.”
Para sahabat bertanya, “Apa itu syirik ashgar, wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “(Syirik ashgar adalah) riya.
Allah Ta’ala berkata pada mereka yang berbuat riya pada hari kiamat ketika manusia mendapat balasan atas amalan mereka:
“Pergilah kalian pada orang yang kalian tujukkan perbuatan riya di dunia. Lalu lihatlah apakah kalian mendapatkan balasan dari mereka?” (HR. Ahmad 5: 429)
Kandungan Hadis:
1. Riya adalah menampakkan ibadah dengan maksud agar dilihat orang lain.
2. Riya melakukan amalan tidak ikhlas karena Allah karena yang dicari adalah pandangan, sanjungan dan pujian manusia, niatnya tidak murni mencari rida Allah.
3. Riya adalah penyakit yang banyak menimpa seseorang ketika beribadah, dan biasanya mengenai orang orang baik.
Riya termasuk dosa besar karena dianggap sebagai syirik skala mini. Dan segala dosa yang tidak ada ampunannya adalah ketika seseorang mengambil tuhan selain Allah dalam niat, keyakinan, dan perbuatan.
4. Rasullah shallalahu’alaihi wassallam begitu khawatir kepada umatnya akan terjerumusnya umat pada syirik ashgar.
Apa yang dimaksud dengan syirik ashgar adalah sesuatu yang dalam dalil disebut syirik namun tidak mencapai derajat syirik akbar.
Syirik akbar adalah menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal yang menjadi kekhususan bagi Allah.
Karena beliau begitu semangat untuk memberikan petunjuk dan nasihat kepada umatnya.
Tidak ada suatu kebaikan kecuali beliau sampaikan, tidak pula suatu kejelekan kecuali beliau memperingatkan kepada umatnya.
5. Jika syirik ashgor begitu dikhawatirkan akan menimpa sahabat Rasul padahal mereka begitu dalam ilmunya dan kuat imannya, lantas bagaimana lagi dengan orang-orang yang berada di bawah para sahabat?
Kita sebagai umatnya yang ilmunya masih kurang kita harus khawatir dan takut akan terjerumusnya dalam syirik.
6. Dalam hadis ini, Rasul langsung memaksudkan syirik ashgar itu adalah riya. Padahal riya hanyalah di antara contoh dari syirik ashgar.
Riya adalah perbuatan seseorang yang menampakkan ibadah dengan maksud agar dilihat orang lain.
Seseorang melakukan amalan yang tidak ikhlas karena Allah yang dicari adalah pandangan, sanjungan, dan pujian dari manusia saja bukan niat melakukan mencari rida Allah.
Riya termasuk dosa besar karena dianggap sebagai syirik dan segala dosa yang tidak ada ampunannya adalah ketika seseorang menyembah tuhan selain Allah dalam niat, keyakinan, dan perbuatannya. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News