Imam Jalaluddin Ar Rumi mengatakan:
إن المعلمين الحقيقيين شفافون كالبلور، يعبر نور الله من خلالهم.
“Guru sejati itu seperti cermin bersih yang menangkap cahaya Allah kemudian memancarkannya.”
Ada pun hakikat guru menurut Al-Imam Ibnu Athoillah al-Askandary Rohimahulloh:
ليس شيخك من سمعت منه
“Guru sejati bukanlah orang yang engkau dengar (ceramah-ceramah) keluar dari lisannya sahaja.”
وإنما شيخك من أخذت عنه
“Tapi, dia adalah orang tempatmu mengambil hikmah dan akhlak.”
و ليس شيخك من واجهتك عبارته
“Bukanlah guru sejati, seseorang yang hanya membimbingmu dengan hebat.”
وإنما شيخك الذى سرت فيك إشارته
“Tapi, orang yang disebut guru sejati bagimu adalah orang yang isyarat-isyaratnya mampu masuk dalam hatimu.”
وليس شيخك من دعاك الى الباب
“Dia bukan hanya seorang yang mengajakmu sampai ke pintu.”
وإنما شيخك الذى رفع بينك وبينه الحجاب
Tapi, yang disebut guru bagimu itu adalah orang yang (boleh) membuka hijab (penutup) antara dirimu dan Allah.
وليس شيخك من واجهك مقاله
“Bukanlah gurumu, orang yang ucapan-ucapannya membimbingmu.”
وإنما شيخك الذى نهض بك حاله
“Tapi, yang disebut guru bagimu adalah orang yang aura kearifannya dapat membuat jiwamu bangkit dan bersemangat.”
شيخك هو الذى أخرجك من سجن الهوى و دخل بك على المولى
شيخك هو الذى مازال يجلو مرآة قلبك حتى تجلت فيها انوار ربك
“Guru sejati bagimu adalah orang yang senantiasa membuat cermin hatimu jernih, sehingga cahaya Tuhanmu dapat bersinar terang di dalam hatimu.” (*/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News