Bagi manusia agar berhati-hati dan zuhud terhadap dunia dan jabatan (jangan mengharap jabatan).
Manusia sangat mencintai harta dan akan terus senantiasa mencarinya, tidak merasa puas dengan yang sedikit, manusia sangat tamak kepada harta dan panjang angan angan.
“Dan kamu mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan.”
(QS. Al-Fajr : 20)
“Dan sesungguhnya cintanya kepada harta benar benar berlebihan.”
(QS. Al-‘Âdiyât : 8)
Orang orang yang gila kepada harta, kedudukan, jabatan, dan cinta kepada dunia, mereka akan menyesal pada hari kiamat.
Yaitu ketika mereka diberikan catatan amalnya dari sebelah kirinya. Semua kekuasaan, jabatan, dan hartanya tidak bermanfaat di akhirat.
“Dan adapun orang yang kitabnya diberikan di tangan kirinya, maka dia berkata, “Alangkah baiknya jika kitabku (ini) tidak diberikan kepadaku.
Sehingga aku tidak mengetahui bagaimana perhitunganku, Wahai, kiranya (kematian) itulah yang menyudahi segala sesuatu. Hartaku sama sekali tidak berguna bagiku. Kekuasaanku telah hilang dariku.(QS. Al-Hâqqah:25-29)
Sesungguhnya yang paling dekat kepada manusia adalah kematian. Sebab, kematian adalah rahasia Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
“Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Al Jumuah : 8)
Tak ada manusia yang mengetahui kapan ajalnya akan datang dan di mana tempatnya mati.
Oleh karena itu kematian dan kehidupan adalah suatu penciptaan yang patut disyukuri dan diterima dengan ikhlas sebagai landasan ketaqwaan seorang hamba dalam hal keimanan.
“(yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): “Salaamun’alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. An Nahl : 32).(*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News