Jangan Tertipu dalam Menyiapkan Masa Depan
foto: afp/adek berry
UM Surabaya

Bekerjalah banting tulang demi masa depanmu!
Belajarlah bersungguh-sungguh demi masa depanmu!
Bersusah payahlah, bersakit-sakit demi masa depanmu!
Sekolah yang tinggi dan raih prestasi demi masa depanmu!

Masa depan apa yang ada di benak kebanyakan manusia? Jawabnya adalah masa depan dunia manakala seseorang berhasil meraih pangkat dan jabatan, harta dan tahta, dielu-elukan banyak pengikut dan pengagum.

Lantas, setelah harta ditangan, jabatan di pundak, kedudukan dipandang, apakah berarti kau telah mencapai garis finish-mu meraih masa depan yang dulu kau impi-impikan ?

Bukankah setelah itu, tubuhmu bongkok tak lagi lentur, pandanganmu tak jeli karena mulai kabur, kulitmu tak kencang berubah mengendur, rambut hitammu pun telah tertutup oleh ubanmu yang mulai bertabur, secara perlahan jasadmu mendekat ke pintu kubur, untuk kemudian dipendam tanah menjadi hancur lebur, sanak keluarga, handai tolan, pengikut dan pengagummu pun pada kabur.

Jangan pernah tertipu berletih-letih menyiapkan masa depan, karena masa depan yang hakiki bukanlah di dunia fana yang sempit ini, tetapi masa depan mukmin adalah ketika dengan dua kakinya menginjak taman-taman surga yang luasnya seluas langit dan bumi.

Orang bijak adalah orang yang bersusah payah untuk mempersiapkan masa depannya setelah kematian, bersabar-sabar dengan menjalankan ketentuan syariat, menjauhi dosa-dosa dan bertahan dengan segala derita.

Dunia memang harus dipersiapkan, diikhtiari, dan dikejar, tetapi bukanlah tujuan hidup, dan bukanlah hakikat hidup.

Karena hakikat hidup itu akan diraih nanti setelah ruh berpisah dari badan. Etape pertama dialam kubur menjadi standar apakah akan bahagia di akhirat kelak atau sebaliknya.

Kesuksesan di masa depan sesungguhnya adalah ketika menutup kehidupan dengan baik dan mendapat kabar akan tinggal disurga bersama keluarga.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

جَنّٰتُ عَدْنٍ يَّدْخُلُوْنَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ اٰبَآئِهِمْ وَاَ زْوَا جِهِمْ وَذُرِّيّٰتِهِمْ وَا لْمَلٰٓئِكَةُ يَدْخُلُوْنَ عَلَيْهِمْ مِّنْ كُلِّ بَا بٍ

jannaatu ‘adniy yadkhuluunahaa wa mang sholaha min aabaaa-ihim wa azwaajihim wa zurriyyaatihim wal-malaaa-ikatu yadkhuluuna ‘alaihim ming kulli baab

“(yaitu) surga-surga ‘Adn, mereka masuk ke dalamnya bersama dengan orang yang saleh dari nenek moyangnya, pasangan-pasangannya dan anak cucunya, sedang para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu;” (QS. Ar-Ra’d 13: Ayat 23). (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini