YaIbnul Qayyim Al-Jauziyah mengatakan, “Allah menyamakan antara dosa dan utang. Orang yang berdosa akan menanggung kerugian di akhirat sedang orang yang berutang akan mendapat kerugian di dunia.”
Kemaksiatan adalah penutup pintu kehidupan, karena sesungguhnya seorang hamba akan diharamkan baginya rezeki jika dia melakukan perbuatan dosa.
Wahai orang yang membuka pintu kehidupan tanpa kunci takwa, mengapa kamu memperluas jalan kesalahan dan kemudian melaporkan kesempitan rezeki.
Kebanyakan kita, jika masalah kesempitan rezeki datang, ada yang berpikir untuk bagaimana bekerja lebih keras, beriktiar lebih banyak, berpikir lebih cerdas dan seterusnya.
Salahkah? Tidak sepenuhnya salah. Tetapi coba kita lihat bagaimana Alquran menyelesaikan masalah rezeki ini.
Allah berfirman:
“Maka aku berkata (kepada mereka), “Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, Sungguh, Dia Maha Pengampun.” (Surat Nuh, ayat 10)
Dan (Hud berkata), “Wahai kaumku! Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras, Dia akan menambahkan kekuatan di atas kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling menjadi orang yang berdosa.” (Surat Hud, ayat 52)
“dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu.”
(Surat Nuh, ayat 12)
Dari ayat ayat di atas Allah mengatakan bahwa sumber dari kesempitan adalah disebabkan karena dosa dan kesalahan. Maka istigfar dan taubat adalah jalan pembuka dari segala kesulitan termasuk rezeki
Ayo perbanyak bertobat dan beristigfar hari ini dan setiap hari agar Allah hilangkan segala kesulitan dan permasalahan kita.
Semoga Allah mudahkan segala urusan dan rezeki kita hari ini. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News