Komunitas Muhammadiyah di Mesir Kini Sudah Punya Amal Usaha
Komunias Muhammadiyah di Mesir saat menyemarakkan Muktamar 48. foto: ist
UM Surabaya

Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Mesir telah merayakan dua dekade kontribusinya dalam membangun komunitas Muhammadiyah di Mesir.

Anggota PCIM Mesir Musa al-Azhar dalam Rakernas Tarjih, Ahad (23/7/2023), melalui zoom meeting berbagi pandangan tentang sejarah dan peran penting yang dimainkan oleh organisasi ini.

Pendiriannya pada tahun 1996 sebagai Ikatan Keluarga Muhammadiyah (IKM) menjadi awal mula terbentuknya PCIM Mesir.

“Gagasan untuk membentuk komunitas dan ikatan para kader dan simpatisan Muhammadiyah di Mesir lahir dari semangat untuk mewujudkan gagasan dan nilai-nilai yang diusung oleh Persyarikatan Muhammadiyah,” tutur Musa al-Azhar.

Kemudian, pada tahun 2002, IKM secara resmi berubah menjadi Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Mesir (PCIM) yang menjadi PCIM pertama di dunia.

“Peresmian ini adalah langkah maju bagi PCIM dalam menjadi organisasi yang lebih terstruktur dan memegang tanggung jawab sebagai perwakilan Persyarikatan Muhammadiyah di Mesir,” ujar Musa al-Azhar.

Musa al-Azhar juga mengungkapkan empat peran penting yang diamanahkan kepada PCIM Mesir sejak awal pendiriannya.

“Pertama, PCIM berperan sebagai kantong kader calon ulama persyarikatan, tempat bagi para calon ulama Muhammadiyah untuk mendalami ilmu agama dan berkualitas tinggi,” kata Musa.

Kedua, sambung dia, PCIM berfungsi sebagai mediator persyarikatan Muhammadiyah dengan lembaga-lembaga di Mesir, terutama al-Azhar asy-Syarif, untuk menggalang kerjasama dan pertukaran ilmu antara kedua lembaga,” tambahnya.

“Sementara itu, peran ketiga adalah menyelenggarakan amal usaha di bidang pendidikan, sosial, dan keagamaan di Mesir. Keempat, PCIM juga berperan sebagai pengikat rasa persaudaraan sesama kader Muhammadiyah di Mesir, menciptakan ikatan kebersamaan dan saling dukung dalam mengembangkan gerak langkah persyarikatan,” jelas Musa al-Azhar.

Sejak peresmian Markaz Dakwah PCIM pada tahun 2016 oleh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, PCIM Mesir telah menjadi pusat keunggulan dan tempat berdinamika bagi para kader Muhammadiyah di Mesir.

Melalui berbagai bentuk kerja sama dan pertukaran ilmu antara Persyarikatan Muhammadiyah dan lembaga-lembaga di Mesir, PCIM terus berperan aktif dalam memajukan gerak langkah persyarikatan di Tanah Air.

Seiring perjalanan waktu, banyak alumni PCIM Mesir yang telah berhasil diberdayakan dan dipercaya untuk mengemban amanah dalam kepengurusan PP Muhammadiyah, termasuk di Majelis Tarjih dan Tajdid serta bidang lainnya.

Hal ini menandakan keberhasilan PCIM dalam mencetak kader-kader berkualitas yang dapat berkontribusi bagi perkembangan Persyarikatan Muhammadiyah di tingkat internasional.

Selain berperan sebagai wadah kader calon ulama persyarikatan, PCIM Mesir juga telah berhasil mencapai kemandirian finansial melalui berbagai amal usaha yang dimilikinya.

“Melalui berbagai usaha yang dijalankan, seperti Homestay MD Inn, Ekspor-Impor, Fustat Tour & Travel, dan Aisyiah Production House (ASH), PCIM telah mencapai kemandirian finansial yang memadai,” ujar Musa.

Tidak hanya berfokus pada kemandirian finansial, PCIM Mesir juga telah menunjukkan perannya sebagai mediator dalam berbagai kerjasama internasional antara Persyarikatan Muhammadiyah dengan lembaga dan institusi di Mesir.

Musa al-Azhar menyebutkan bahwa PCIM telah memainkan peran penting dalam memfasilitasi kerjasama antara Persyarikatan Muhammadiyah dengan lembaga-lembaga ternama seperti Al-Azhar, Darul Ifta, dan Observatorium Helwan.

Kerja sama internasional yang difasilitasi oleh PCIM telah membawa manfaat yang positif bagi kedua belah pihak.

Selain memperkuat hubungan bilateral, kerjasama ini juga membuka peluang untuk pertukaran ilmu dan pengalaman yang bermanfaat dalam pengembangan keilmuan dan keagamaan.

Dengan segala capaian dan perannya dalam membangun komunitas Muhammadiyah di tanah Nabi, PCIM Mesir terus berkomitmen untuk terus berkembang dan memberikan kontribusi yang lebih luas bagi Persyarikatan Muhammadiyah di tingkat internasional.

Musa al-Azhar berharap bahwa keberhasilan dan semangat PCIM akan menjadi inspirasi bagi komunitas Muhammadiyah di seluruh dunia. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini