Salah satu tujuan diutusnya Rasulullah shalallahu alaihi wasallam adalah untuk memperbaiki akhlak manusia.
Nabi Muhammad saw bersabda:
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik.” (HR. Ahmad 2/381)
Islam adalah agama yang mengajarkan akhlak yang luhur dan mulia. Oleh karena itu, banyak dalil Alquran dan sunah yang memerintahkan kita untuk memiliki akhlak yang mulia dan menjauhi akhlak yang tercela.
Demikian pula banyak dalil yang menunjukkan pujian bagi pemilik akhlak baik dan celaan bagi pemilik akhlak yang buruk.
Salah satu akhlak buruk yang harus dihindari oleh setiap muslim adalah sikap sombong.
Sikap sombong adalah memandang dirinya berada di atas kebenaran dan merasa lebih di atas orang lain.
Orang yang sombong merasa dirinya sempurna dan memandang dirinya berada di atas orang lain.
Allah Ta’ala berfirman,
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang -orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman:18)
Allah Ta’ala berfirman,
“Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang -orang yang menyombongkan diri.” (QS. An Nahl : 23)
Haritsah bin Wahb Al Khuzai’i berkata bahwa ia mendengar Rasulullah bersabda:
“Maukah kamu aku beritahu tentang penduduk neraka? Mereka semua adalah orang-orang keras lagi kasar, tamak lagi rakus, dan takabur (sombong).“ (HR Bukhari no. 4918 dan Muslim no. 2853)
Sebagian salaf menjelaskan bahwa dosa pertama kali yang muncul kepada Allah adalah kesombongan.
Allah Ta’ala berfirman:
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: Sujudlah kalian kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur (sombong) dan ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.“ (QS. Al Baqarah: 34). (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News