Soedirman dan Sarbini Kader HW Andalan Soekarno
foto: ist
UM Surabaya

Pimpinan Pusat Muhammadiyah menjalin kerja sama dengan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Perumahan Rakyat (BP Tapera) dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Ini dilakukan untuk memfasilitasi akses pembelian rumah dengan harga murah bagi pekerja mandiri seperti mubalig, wiraswasta, UMKM dan yang lainnya,

Perjanjian Kerja Sama Penyaluran Pembiayaan Perumahan Muhammadiyah ditandatangani oleh Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata (MEBP) PP Muhammadiyah, BTN, dan BP Tapera di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Selasa (25/7/2023)

Pada tahap awal ini akan disalurkan total sebanyak 403 rumah yang diakadkan dengan program pembiayaan perumahan Tabungan Rumah Tapera. Rumah tersebut disalurkan kepada peserta pekerja mandiri Muhammadiyah.

Pada kerja sama ini, BP Tapera bersama BTN menyediakan stok rumah sebanyak 2.000 unit sampai akhir tahun 2023.

Menurut Ketua MEBP PP Muhammadiyah Arif Budimanta, apabila 2.000 unit tersebut ludes dalam waktu cepat, ada kemungkinan jumlah unitnya akan ditingkatkan hingga 5.000 di tahun 2023.

“Tahap pertama 2.000. Ini aja dalam waktu 3 minggu sudah sampai 400. Jadi kalau 2.000 itu mungkin bisa dicapai September, maka kemudian akan extension. Insya Allah akan difasilitasi sampai dengan 5.000. Untuk tahun ini ya, mudah-mudahan tahun depan bisa lebih banyak lagi,” kata Arif.

“Sudah ada 403 rumah. Di sini (Jakarta) ada 30 rumah. Lalu 373 ada di luar. Mudah-mudahan kita bisa deliver tahun ini,” terang Direktur Utama BTN Nixon Napitupulu.

Selain mendapatkan produk berupa rumah, para peserta juga akan mendapatkan tabungan lewat Tabungan Rumah Tapera. Program tersebut menggunakan sistem saving plan untuk tunjangan hari tua.

Dengan demikian, diharapkan kelak ketika cicilan lunas, sisa uangnya menjadi aset berupa tabungan.

Sementara itu, Komisioner BP Tapera, Adi Setianto menjelaskan jika lewat program ini peserta akan mendapatkan akses pembiayaan rumah yang murah dalam bentuk kredit perumahan rakyat (KPR) dalam bentuk DP 1 persen dari harga rumah dan bunga flat 5 persen hingga 20 tahun.

“Yang dapat mengikuti program ini ialah peserta yang belum memiliki rumah dan MBR (masyarakat berpenghasilan rendah),” jelas dia.

Adi mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) lewat Basic Saving Account (BSA).

Dengan BSA, para pekerja informal yang belum bankable bisa menabung lewat BTN dengan saldo boleh nol dan biaya transaksi gratis.

Skema ini membuka kesempatan untuk para pekerja mandiri yang belum bankable untuk dapat mengakses pembiayaan perumahan lewat BP Tapera.

“Segmen dari pekerja mandiri ini ialah yang berpenghasilan tidak tetap seperti wiraswasta, UMKM, ustad dan penceramah, serta pekerja tidak tetap seperti pekerja honorer,” kata Adi. Acara MoU ini dihadiri juga oleh Ketua PP Muhammadiyah, Muhadjir Effendy. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini