Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Izzul Muslimin mengingatkan pentingnya menjaga keseimbangan alam. Hal ini terkait dengan masalah pertambangan di Indonesia yang acap kali merusak.
Menurut dia, kegiatan eksplorasi alam pada dasarnya tidak dilarang dalam Islam.
“Akan tetapi, dalam eksplorasi tersebut juga harus memastikan tentang terjaganya alam serta bermanfaat secara adil bagi masyarakat,” kata Izzul dalam acara Short Course Energi Sumber Daya Mineral dan Lingkungan Hidup yang diselenggarakan PP Pemuda Muhammadiyah di Gedung Dakwah PP Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (25/7/2023)
Izzul mendorong keterlibatan aktif dari Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM), khususnya Pemuda Muhammadiyah dalam menjaga kelestarian dan keseimbangan alam dengan membentuk Satuan Tugas.
“Ini tantangan bagi kita, bagi kader-kader muda yang mau buat Satgas. Bukan hanya Satgas tapi jadi pelaku yang bisa jaga keseimbangan eksplorasi alam dan jaga lingkungan,” tegas dia.
Sementara itu, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dzulfikar A. Tawalla berharap acara ini bisa berdampak melalui saran kepada pemegang kebijakan dalam mencari solusi di daerah tambang.
“Dalam fiqih Muhammadiyah, segala sesuatu sangat dititikberatkan dengan kemanfaatan,” tuturnya.
Harapan yang sama juga disampaikan oleh Ketua Bidang ESDM PP Pemuda Muhammadiyah Dedi Irawan.
Menurutnya kegiatan yang diselenggarakan ini harus memberikan hasil yang konkrit, yang berpihak pada keadilan.
Langkah selanjutnya setelah Short Course ini, Pemuda Muhammadiyah akan melakukan inventarisasi persoalan tambang dari Papua sampai Aceh. Kemudian akan dicarikan solusi bersama.
Dalam paparannya, Ketua Bidang Kehutanan dan Lingkungan Hidup PP Pemuda Muhammadiyah, Sandro Andriawan mengatakan bahwa acara ini nantinya diikuti oleh 43 perwakilan pimpinan wilayah Pemuda Muhammadiyah yang tersebar di Indonesia selama 3 hari.
“Acara ini akan digelar 3 hari. Akan ada FGD, field trip ke kementerian terkait, hingga pembuatan rencana tindak lanjut persoalan minerba,” ucap Sandro.
Gubernur Lemhanas Andi Widjajanto menjelaskan tentang transisi energi yang saat ini dilakukan oleh negara-negara di dunia. Menurutnya, saat ini kadar karbondioksida di dunia semakin tinggi dan menyebabkan bumi semakin panas.
Dia menambahkan, bahwa dunia saat ini sedang melakukan transisi energi yang kotor ke energi hijau. Menurutnya itu merupakan lompatan energi dari energi cokelat ke energi hijau. (*/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News