Sejak masa Kiai Ahmad Dahlan, Persyarikatan Muhammadiyah berikhtiar memajukan alam pikiran umat Islam dengan cara mengintegrasikan hal-hal yang sebelumnya dikotomis.
Lewat pendidikan Islam modern, Muhammadiyah memadukan ilmu agama dan ilmu dunia agar berjalan beriringan.
Usaha-usaha itu terus berjalan lewat lembaga pendidikan bersama para pemikir pendidikan yang dimiliki oleh Persyarikatan, salah satunya Prof Amin Abdullah, mantan Ketua Majelis Tarjih dan Pengembangan Pemikiran Islam PP Muhammadiyah tahun 1995-2000.
Muhammadiyah dan tokoh-tokoh yang dimiliki konsisten memberikan sumbangan bagi perkembangan peradaban Islam kontemporer.
Saya setuju, sangat setuju dan sangat menghargai upaya orang Muhammadiyah sejak dulu, dan upaya-upaya yang dilakukan terutama oleh Amin Abdullah selama 15 tahun terakhir untuk menafsirkan kembali maqashid syariah yang sudah berusia lebih dari seribu tahun sejak As-Syatibi.
Hal ini agar dia bisa hidup dan diterapkan secara efektif baik dari segi teoritis maupun segi pendidikan tinggi Islam yang dikembangkan.
Problem Islam di dunia modern memang terletak di dunia pendidikan. Empiris bukanlah barang yang patut ditakuti umat Islam.
Sebaliknya, empiris adalah alat yang manjur untuk mempertemukan fikih dengan masalah-masalah kontemporer agar apa yang dimaksud sebagai Maqashid As-Syariah teraktualisasi dengan optimal.
Hal-hal inilah yang menurutnya telah dikembangkan dengan baik oleh Muhammadiyah dan para tokoh pendidikannya.
Ada upaya bagaimana menciptakan kembali bagaimana fikih bisa hidup dengan sebuah kepahaman dan interaksi dengan dunia empirisme, keadilan, dan konsep pokok keadilan yang sedemikian pokok dalam tradisi Islam.
Hal itu tidak akan tercapai tanpa instrumen untuk meneliti dunia empiris, ilmu sosial untuk mencapai keadilan, dan kesetaraan dan nilai-nilai yang sedemikian suci itu.
Khusus kiprah Prof Amin Abdullah sendiri, dia telah bermanfaat bagi dunia Islam untuk merevitalisasi cara pandang baru yang mempertemukan ilmu agama dan ilmu-ilmu empiris seperti ilmu alam dan ilmu sosial untuk saling berinteraksi dan mengalami interkoneksi.
Saya sangat apresiatif kepada Amin Abdullah dan menganggap sebagai tokoh Muhammadiyah, maupun tokoh muslim Indonesia, beliau telah memberikan sumbangan yang luar biasa.
Tidak hanya kepada Indonesia, tapi juga kepada seluruh umat Islam, dan seluruh umat manusia. (*/tim)
(Disampaikan Robert W. Hefner, guru besar studi Antropologi Boston University AS, pada peluncuran buku “Filsuf Membumi dan Mencerahkan: Menyemai dan Menuai Legacy Pemikiran Amin Abdullah”, 28 Juli 2023)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News