Ketika Orang Zalim Menggigit Dua Tangannya
Ilustrasi: talynnkel.com

Keberadaan teman dapat memberikan pengaruh yang sangat besar bagi seseorang, terutama dalam hal sikap, pemikiran, kecondongan dan perilaku.

Pengaruh itu berjalan begitu cepatnya, ibarat menjalarnya racun yang masuk ke dalam tubuh melalui peredaran darah.

Maka seseorang haruslah waspada dan berhati-hati dari teman yang buruk, karena banyak kenyataan yang membuktikan, bahwa seseorang yang tadinya baik-baik, ternyata dapat berubah dengan begitu cepat, lantaran terpengaruh oleh teman pergaulan yang buruk.

Bahkan dalam dunia medis untuk perawatan kesehatan mental remaja yang terjerat narkoba. Ketika seorang remaja siap untuk keluar dari kesehatan mental atau pusat rehabilitasi narkoba, mereka duduk dengan terapis mereka beberapa hari sebelum mereka pergi.

Ketika akan dilepas yang harus dijauhkan pertama adalah dari teman-teman yang buruk dengan menghapus kontak orang-orang yang dapat mengganggu pemulihan atau memicu kekambuhan. Satu teman yang buruk dapat membawa mereka kembali ke nol.

Di sisi lain, teman baik juga dapat memengaruhi Anda dengan kuat. Penelitian telah menunjukkan bahwa hanya menambahkan satu teman yang sadar ke jaringan dapat mengurangi peluang untuk kambuh sebesar 25persen.

Di pusat kesehatan mental remaja atau rehabilitasi narkoba, remaja juga belajar bagaimana menemukan teman yang lebih baik.

Barang siapa yang berkawan dengan orang-orang buruk, atau menjadikannya sebagai panutan hidup maka ia akan merasakan penyesalan yang besar.

Oleh sebab itu, agar kita tidak menyesal nanti maka pilihlah siapa yang akan menjadi teman, dan siapa yang kita idolakan. Jangan sampai mengidolakan orang-orang buruk, fasik, pelaku maksiat, dst. Allah Ta’ala berfirman mengabarkan penyesalan itu:

وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَىٰ يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلًا ، يَا وَيْلَتَىٰ لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيلًا ، لَّقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَاءَنِي ۗ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِلْإِنسَانِ خَذُولًا

“Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: “Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul”.

Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si Fulan itu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Alquran ketika Alquran itu telah datang kepadaku. Dan adalah setan itu tidak mau menolong manusia.” (QS. Al-Furqan: 27-29)

Rasulullah saw menyebutkan bahwa seorang itu akan dikumpulkan bersama dengan orang yang ia cintai. Anas bin Malik radhiyallahu anhu menceritakan:

بَيْنَمَا أَنَا وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَارِجَيْنِ مِنْ الْمَسْجِدِ فَلَقِينَا رَجُلًا عِنْدَ سُدَّةِ الْمَسْجِدِ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَتَى السَّاعَةُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا أَعْدَدْتَ لَهَا قَالَ فَكَأَنَّ الرَّجُلَ اسْتَكَانَ ثُمَّ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا أَعْدَدْتُ لَهَا كَبِيرَ صَلَاةٍ وَلَا صِيَامٍ وَلَا صَدَقَةٍ وَلَكِنِّي أُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ قَالَ فَأَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ

“Ketika aku dan Rasulullah saw sedang keluar dari masjid, tiba-tiba kami bertemu dengan seorang laki-laki dari balik pintu masjid seraya bertanya; ya Rasulullah, kapankah terjadi hari kiamat?

Rasulullah saw balik bertanya: “Apa yang telah kamu siapkan untuknya? Maka seakan-akan orang tersebut merasa malu dan tunduk. Lalu dia berkata:

Saya tidak mempunyai persiapan yang banyak dari salat, puasa, atau sedekah kecuali hanya aku mencintai Allah dan Rasul-Nya.

Rasulullah saw bersabda: “Kamu bersama dengan yang kau cintai.” (HR. Muslim: 2639). (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini